PART 09 🍒

147K 11.7K 406
                                    


Tandai kalau ada typo.

Sebelum pulang Diana mengajak Melvin untuk makan malam terlebih dahulu. Melvin juga menyetujui hal itu karena dia juga merasa sedikit lapar. Apalagi melihat Diana yang sepertinya kelelahan akibat mengunjungi beberapa wahana.

Sebenarnya Diana sedikit canggung karena kejadian dimana Melvin memegang tangannya. Apalagi setalah itu Diana langsung melepaskan tangan Melvin dan menghampiri Alvan. Melvin memaklumi hal itu karena dia juga sebenarnya reflek. Tapi tidak dipungkiri jika Melvin senang bisa memegang tangan lembut milik Diana.

"An... " Panggil Melvin.

"Ah iya kak?" Tanya Diana yang langsung menatap Melvin yang kini tengah menatapnya juga.

Dada Melvin sudah berdetak tidak karuan karena dia ingin mengikuti saran dari Diki agar tidak diam ditempat. Tapi Melvin masih bingung, jika dia menyatakannya sekarang dia sedikit tidak enak karena Dea baru meninggal beberapa hari. Jika tidak, Melvin takut Diana keburu diambil orang lain apalagi melihat Diana yang begitu mencintai Revan. Melvin tau hal itu sejak dulu.

"Kak... " Panggil Diana karena Melvin malah melamun.

"E-eh iya?" Sial Melvin malah gugup.

"Tadi kak Melvin manggil, ada apa kak?"

Jantung Melvin semakin berdetak tidak karuan, haruskah dia jujur sekarang?  Dia sudah terlanjur memanggilnya tadi. Entah kenapa sekarang otaknya tiba-tiba ngeblank.

Melvin menghela napasnya pelan, mungkin dia harus jujur sekarang. Bodoamat dengan Dea dan omongan publik, pikirnya.

"Aku menyukaimu," Setelah mengatakan itu Melvin langsung menatap tepat dimata Diana. Meski jantungnya sudah menggila.

Sedangkan Diana terdiam kaku. Dia masih mencerna ucapan Melvin yang tiba-tiba.

"Jangan bercanda kak," Kekeh Diana menutupi rasa tidak nyamannya.

"Aku serius," Jawab Melvin.

Diana terdiam, dia bingung harus bereaksi seperti apa selain diam. Dan rasanya Diana ingin kabur dari situasi seperti ini.

Diana bernapas lega kala mendengar suara Alvan yang memanggilnya. "Undaa..."

Diana langsung menatap Alvan, "Ada apa sayang?"

Alvan menujuk sudut bibirnya yang belepotan, "Eyap undaa, teyus cuapin Al makan."

Diana terkekeh gemas lalu mengambil tisu untuk mengelap coklat yang berada pinggir bibir serta pipi Alvan. "Udah besar makannya kok belepotan," Ucap Diana.

"Ihh Al macih kecil ya," Balas Alvan.

"Iya deh," Kekeh Diana.

Melvin menatap Diana sendu, kalau sudah begini dia tidak akan bisa tidur sebelum mendengar jawaban dari Diana, meskipun ia tau jika Diana tidak mungkin langsung menerimanya. Tapi Melvin benar-benar butuh jawaban langsung dari Diana.

_

"El senang gak?" Tanya Devan dengan menatap anaknya yang sedari tadi tidak pernah melunturkan senyumannya.

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now