5| Little Backup

126 41 91
                                    

Mungkin ini yang di namakan "Isseki nichou!" atau kalau di Indonesia yang disebut "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui!" Delyva berusaha keras mencoba menahan tawa bahagianya saat tahu jika ia begitu mudah mendapatkan dua targetnya tanpa memerlukan banyak tenaga. (Sekali melempar batu, dapat dua burung!)

Saat ia tiba di kamar bar VIP, siapa yang menyangka jika pria Asia yang melakukan transaksi tadi juga berada disana. Bukankah ini sangat memudahkannya untuk menangkap keduanya? Apalagi ia tidak perlu repot-repot mengatur rencana lain yang tentunya akan menghabiskan banyak waktu.

"Aku ingin memesan minuman, ada yang ingin pesan juga?" tanya Delyva menawarkan setelah sedaritadi ia hanya terdiam memainkan jaketnya.

"Kurasa untukku rum cukup," Han lalu menoleh menatap pria di sampingnya. "Bagaimana denganmu, Vero-ssi?"

"Aku apapun, tapi rum juga boleh!" jawabnya santai.

"Kalau begitu aku pergi dulu!" Delyva beranjak pergi meninggalkan kamar, ia menuju bartender yang berada di lantai satu untuk memesan minuman mereka.

"Excuse me, I want three rum, please!" pintanya saat ia sudah sampai di depan bartender pria yang terlihat begitu muda baginya.

"Apa perlu di antar?" tanyanya, Delyva menggeleng kecil. "Aku saja yang membawanya!"

Hanya ada keheningan di antara keduanya, si bartender muda yang tengah sibuk membuat pesanan dan Delyva yang tengah asik menikmati ketampanan pria tersebut.

"Apakah kau masih sekolah?" Delyva tersenyum tipis, "Tidak seharusnya anak kecil berada di tempat seperti ini."

Pria muda itu tersenyum manis menanggapi perkataan Delyva, "Aku sudah cukup dewasa, nuna. Paling tidak umur ku telah legal untuk bekerja, apalagi meminum minuman seperti ini."

"Ini minumannya, nuna!" ucapnya menyerahkan nampan berisi tiga gelas minuman, pandangannya lalu berubah serius, "Nuna sendiri, kenapa justru melakukan pekerjaan itu?"

Delyva mengernyit bingung, "Mwoga?" (Apanya)

"Kau jelas tahu maksudku, nuna!"

Mendengarnya Delyva tertawa kecil lalu mengelus sekilas puncak kepala si bartender muda, "Anak kecil tidak perlu tahu, karena aku tidak ingin menodai pria tampan sepertimu!" ucapnya dengan wink, yang di balas cebikkan kesal oleh empunya.

"Aku bukan bocah!"

Delyva terkekeh geli, ia segera pergi menuju kamar VIP di mana dua targetnya tengah melakukan pertemuan pekerjaan. Sebenarnya sedari tadi Delyva tengah mencoba mencari tahu informasi di antara keduanya, namun ia hanya mampu menangkap jika keduanya adalah pengedar narkoba kelas kakap.

Sesampainya di kamar yang ia tuju, ia menyerahkan minuman kepada dua pria tersebut yang di sambut oleh keduanya. Delyva kembali duduk diam di samping Han sambil menikmati minumannya, ia cukup mengawasi sampai waktu yang tepat untuk menjalankan rencananya tiba.

Setelah mereka selesai membicarakan masalah pekerjaan, kedua pria itu menikmati minuman yang tadi di bawa oleh Delyva. Satu orang telah meneguknya habis, namun satunya belum karena harus mengangkat panggilan di smartphone-nya.

Seringai kemenangan terukir sempurna saat melihat satu targetnya tumbang di sofa, ia kini beralih menatap kearah pria bertubuh tinggi kekar yang masih sibuk dengan smartphone-nya dan tengah memunggunginya.

"Iva, setelah ini bagaimana jika kita ke-"

Perkataan Han terpotong ketika ia berbalik badan, di hadapannya terlihat sebuah pemandangan indah yang membuat cukup terkejut. Delyva tengah tersenyum manis sambil melepaskan satu persatu kancing bajunya di depan Han, gerakan lembut dan cara dirinya membasahi bibirnya membuat Han membeku diam.

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang