6| Misunderstand

108 41 78
                                    

"Apakah menurutmu kita tidak di tipu, Fey?"

Feyre yang tadinya berniat kembali membaca novel yang di pegangnya seketika terhenti dan menatap Cianna yang memandangnya dengan pandangan serius. Memang benar jika di pikirkan, mereka berdua mendapatkan informasi dari nomor tidak di kenal yang meminta mereka untuk menunggu di sebuah toko buku.

"Entahlah, kita tunggu saja. Lagipula ada beberapa buku yang ingin aku beli," ucap Feyre acuh sambil kembali membaca novel yang di pegangnya.

"Dasar kutu buku!"

"Lebih baik daripada kutu percintaan."

Cianna menaikkan satu alisnya saat mendengar perkataan Feyre barusan, ia mengedipkan matanya beberapa kali mencoba memahami maksudnya. Hingga tanpa ia sadari Feyre sudah menghilang dari sampingnya saat ia berniat bertanya.

Dengan panik ia mencari Feyre yang ternyata sedang di goda beberapa pria saat tengah sibuk memilih buku novel yang membuatnya tertarik. Cianna rasanya ingin tertawa terbahak-bahak, sungguh melihat ekspresi kesal di wajah Feyre adalah kesukaannya.

Mata Cianna sontak membulat saat melihat Feyre sudah bersiap mengeluarkan pistol dari balik jaketnya. Ia merutuki saudaranya yang selalu gampang tersulut amarah, dengan cepat ia berlari mendekati Feyre tapi ke duluan seorang pria.

"Bisakah kalian jangan menggangu adikku? Ingin aku panggilkan polisi?" ucap seorang pria yang tiba-tiba menarik Feyre ke belakang tubuh pria itu.

"Cih! Ada kakaknya! Kita pergi saja!"

Kemudian lima pria yang tadinya mengganggu Feyre berjalan pergi karena ancaman barusan. Setelah kepergian mereka, pria itu menoleh dan tersenyum ke arah Feyre.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya.

"Iya, terimakasih."

Pria tersebut kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Feyre dan berbisik, "Kau seharusnya tidak sembarangan mengeluarkan senjata di tempat umum, Korea berbeda dengan Italia dan Inggris, Feyre Logan."

Bukannya terkejut atau bagaimana Feyre justru tersenyum lembut, lalu dalam sekejap pria tadi sudah meringis karena badannya di putar dan kedua tangannya di cengkeram Feyre di belakang tubuhnya.

"Kau terlambat, Seana Declan! Kau tentu tahu jika aku benci hal itu, kan?"

Sean hanya bisa meringis kesakitan, ia sungguh tidak menduga gadis bertubuh kurus di belakangnya ini memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk memutar tubuhnya dan mencengkeram kuat kedua tangannya.

Cianna yang melihat pemandangan di hadapannya hanya bisa melongo bingung, perkataan Feyre barusan seolah mengenal pria bernama Seana tersebut tapi dengan sikap yang Feyre lakukan membuatnya kembali terpaku bingung. Sebenarnya Sean ini sekutu atau musuh mereka?

"Bi-bisakah kau lepaskan cengkeramanmu, Feyre? A-ada sesuatu yang harus kita lakukan!" ucap Sean sambil menahan sakit.

"Uppss! Sorry," dengan santai Feyre melepaskan cengkeramannya dan membuat Sean langsung tersungkur ke depan.

"Fey, kau itu kejam sekali..." bisik Cianna yang sudah berdiri di dekat Feyre, tapi sayangnya tidak di gubris oleh gadis di sampingnya.

Setelah bangkit berdiri dan melakukan sedikit peregangan untuk mengurangi rasa sakit di tangan dan punggungnya. Sean menatap dua bersaudara di hadapannya itu, lalu iapun mulai menjelaskan tujuannya menemui mereka dan hal yang harus mereka kerjakan.

Dari penjelasan barusan yang mampu di tangkap oleh Cianna adalah pria bernama Sean ini adalah penguji yang di kirim untuk menilai kerja dirinya dan saudaranya. Selain itu, sepertinya dugaannya tidak salah mengenai pria tampan dan menarik yang akan di temuinya.

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Where stories live. Discover now