18| Be a Nurse

104 36 58
                                    

Setelah kejadian di ruangan Luca tadi, Delyva lalu pergi ke ruangan dokter Hans dan sedikit berbincang mengenai misinya kali ini. Di luar dugaan pria itu langsung menyetujuinya sampai memberinya beberapa informasi pasien yang menurutnya adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan dunia bawah, termasuk mereka yang merupakan anggota The Breaker.

Saat membaca informasi tersebut, entah kenapa Delyva merasa ada yang aneh dengan semua ini. Begitu mudah dan lancar seolah tidak ada masalah yang menyulitkannya dalam mencari informasi tentang mereka, yang justru membuatnya semakin waspada karena rasanya ia dan The Ruler seperti sengaja di undang dalam pesta mereka.

Walaupun begitu ia bukanlah orang bodoh yang tidak menyadari seberapa hebat kualitas anggota The Ruler ini, hanya berada di dekat mereka saja ia bisa merasakannya dengan jelas tanpa perlu menganalisa lagi.

Terutama mereka, anggota utama yang memegang peranan penting dalam kelompok The Ruler. Aura mereka sungguh mampu membuatnya merinding, walaupun jujur saja sifat mereka sangat berbanding terbalik dan sama sekali tidak menggambarkan seberapa hebat keahlian mereka sebenarnya. Sungguh menipu sekali.

"Mady, Mady, are you okay?"

Seketika kesadaran Delyva kembali dan menatap gadis yang duduk di hadapannya itu dengan ekspresi bingung. Keduanya kini sedang berada di kantin karena memang waktunya untuk istirahat, bahkan sebelumnya Delyva sudah memesan Americano yang sedari tadi sama sekali tidak di sentuhnya.

"What's wrong with you?" tanya gadis itu lagi dengan ekspresi khawatir.

"I'm okay, Sooyoung. I'm just thinking about something..." jawab Delyva santai sambil menikmati americano dingin miliknya.

"Doctor Nicklaus, huh? Looks like you're having fun with him..."

Satu alis Delyva menukik naik menunjukkan dirinya sedikit tertarik dengan perkataan Sooyoung, apalagi mendengar nama Nicklaus Luca di sebut. Dalam batin ia berpikir, jika menyangkut pria cantik itu maka tidak akan ada hal yang bisa di bilang baik bagi reputasinya.

"What do you mean?" tanyanya datar.

Bukannya segera menjawab, Sooyoung justru tersenyum tipis penuh arti. Kemudian ia sedikit mendekatkan kepalanya ke arah Delyva, "That mark, didn't Doctor Nicklaus who do it?" tanyanya dengan nada sedikit menggoda Delyva. (Tanda itu, bukankah dokter Nicklaus yang melakukannya?)

"Apa sebenarnya maksudmu? Tanda apa?!" tanya Delyva kesal karena merasa di permainankan.

Sooyoung kembali mendudukkan tubuhnya, lalu dengan santainya mulai menjelaskan. "Leher kanan bawah, saat kau melepaskan dua kancing bajumu di kamar mandi tadi aku melihatnya. Sepertinya dokter Nicklaus tidak ingin ada yang mengetahui hubungan kalian, makanya ia membuatnya di area yang tidak terlihat." Sooyoung menjedanya perkataannya dan menatap Delyva, "Aku benar- lho? Salah ya?" tanyanya saat melihat ekspresi Delyva yang membeku.

Otak Delyva seolah berhenti saat mendengar penjelasan Sooyoung mengenai tanda yang berada di leher kanannya, tentu saja ia paham betul tanda yang di maksud itu adalah sebuah kissmark. Perlahan tangannya meraba area tersebut, terasa sedikit basah dan perih.

Damn Luca! Aku bersumpah akan menghajarnya setelah ini selesai! Inikah bayarannya setelah tiga hari aku menemaninya bekerja dan menyamar menjadi suster baik hati yang murah senyum?! Lihat saja kau makhluk seksi jadi-jadian!

Delyva meremat kedua tangannya sampai memperlihatkan buku-buku putih tangannya, dalam batin ia mengumpati Luca dan bersumpah akan membalasnya berkali-kali lipat lebih menyakitkan. Sudah tiga kali Luca mempermalukannya dan kali ini jauh lebih parah karena rekan barunya di rumah sakit sampai mengiranya memiliki hubungan dengan dokter mesum itu.

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Where stories live. Discover now