20| Don't Know To Much

91 32 78
                                    

"Silahkan pesanan anda."

Cianna tersenyum manis pada pelayan yang menghidangkan minuman pesanannya, setelah kepergian pelayan itu ia sedikit mencicipi minumannya untuk menghangatkan tenggorokannya. Padahal ini baru awal musim gugur datang, tapi hawa dinginnya hampir menyamai musim dingin.

Walaupun begitu, ia sebenarnya cukup bahagia karena ini pertama kalinya ia tinggal lama di Seoul sampai merasakan musim gugur. Ia bahkan sudah tidak sabar ingin melihat salju pertamanya di negeri Gingseng ini, apalagi jika di tambah dengan pria tampan sebagai pelengkapnya. Membayangkannya saja sudah membuat Cianna tersenyum bahagia sambil menikmati minumannya.

"Dengan nona Anna?"

Sampai tiba-tiba muncul seorang pria berkacamata yang menghampirinya dan menanyakan namanya, ia menaruh cangkirnya dan menoleh untuk melihat sosok pria yang berdiri di sampingnya. Saat matanya bersirobok dengan mata pria itu, seketika itu juga tubuhnya membeku tapi ia berusaha terlihat setenang mungkin.

"Benar saya Anna, tapi apakah saya mengenal anda?" tanya balik Anna sambil berdiri dari duduknya, ia sedikit mengulas senyum ramah kepada pria itu.

Pria tersebut ikut tersenyum ramah lalu mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya pada Cianna, "Nama saya Hanamiya Aoki, detektif kepolisian. Saya datang kemari menggantikan rekan saya yang sebelumnya anda hubungi."

Cianna menerima kartu tersebut dan membacanya, tidak ada yang aneh dari kartu itu. Semua yang tertulis sama seperti yang diucapkan pria yang mengaku bernama Hanamiya Aoki ini.

Lalu, kenapa tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar? Rasanya seolah pria dihadapannya ini sangat ia kenal dan juga berbahaya baginya saat ini. Cianna langsung menghapus pemikirannya barusan, ia tidak ingin terbelenggu oleh dugaan tidak mendasar dalam benaknya.

Walau tidak menutup kemungkinan baginya untuk tetap waspada, karena ia tidak tahu apa motif pria dihadapannya ini. Lagipula seingatnya, detektif yang harusnya menemuinya hari ini bilang akan menemuinya sendiri tidak dengan wakilnya.

"Salam kenal detektif Hanamiya, kalau begitu saya mohon bantuannya." Cianna tersenyum manis dan mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan detektif tersebut.

"Saya juga, nona Anna."

Setelah berjabatan tangan, Cianna menawarkan detektif tersebut untuk memesan minuman tapi di tolaknya. Akhirnya Cianna memutuskan untuk pergi dan segera mengurus urusannya dengan detektif tersebut.

Saat ia akan keluar dari bar tersebut, matanya bertemu dengan mata seseorang yang tengah menatapnya. Cianna sedikit mengedipkan matanya, sebelum kembali melangkah keluar menyusul Hanamiya yang sudah keluar lebih dulu.

"Kenapa dia harus mengedipkan sebelah matanya seperti itu, sih?! Jantungku jadi tidak karuan, kan?! Pasti dia sengaja menjahiliku!" geram orang itu lalu memilih berkutat dengan racikan minumannya daripada memikirkan kejadian barusan.

"Kenapa dia harus mengedipkan sebelah matanya seperti itu, sih?! Jantungku jadi tidak karuan, kan?! Pasti dia sengaja menjahiliku!" geram orang itu lalu memilih berkutat dengan racikan minumannya daripada memikirkan kejadian barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang