26| Has Begun

41 19 19
                                    

"Aku membawa beberapa informasi untuk kalian."

Franscessca memasuki ruangan meeting sambil mengatakan hal tersebut, membuat atensi semua orang sontak berpindah menatapnya yang tengah melangkah masuk dengan menenteng tumpukan dokumen. Ia lalu menaruhnya di meja tepat didepan Leon, tidak lupa mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda pria beku itu.

"Informasi apa kali ini?" tanya Leon dingin sambil membuka map dokumen yang tadi dibawa oleh Frans, mengacuhkan wanita itu yang sudah berusaha menggodanya.

"Pion-pion macam apa yang akan mereka gunakan, juga beberapa tempat yang akan mereka pakai sebagai markas darurat. Aku bekerja sangat keras untuk mendapatkan informasi sedetail itu hanya demi dirimu, Leonard." Frans tersenyum tipis dengan jari nakalnya yang mulai mengelus lembut dada Leon, "Karena itu, beri aku hadiah setelah ini, okay?"

Mata Leon menyipit tajam, ia sontak mengibaskan tangan Frans agar tidak semakin menjamah lebih jauh tubuhnya. Apalagi panggilan Frans untuknya barusan membuatnya kembali teringat dengan malam panasnya bersama Feyre beberapa hari lalu.

"Sudah kubilang jangan menyentuhku! Aku sama sekali tidak tertarik dengan barang bekas sepertimu! Jika kau ingin hadiah pergilah bersama Luca atau Victor!" sentaknya kesal, kemudian ia memilih berpindah tempat duduk setelah mengusir paksa Liam yang duduk di sofa tunggal.

Seperti biasa bukannya marah Frans justru tertawa kecil, wanita satu ini sangat bahagia jika berhasil membuat Leon mengamuk. Ia tidak tertarik kepada pria waras yang terkesan gentle, ia jauh lebih menyukai sesuatu yang menantang dan mendominasi segalanya. Luca dan Victor adalah contoh pria dengan dominasi yang mengerikan, namun Leon jauh lebih menantang untuk ditaklukkan.

Luca yang mendengar perkataan Leon hanya bisa menghela nafas panjang, "Sepertinya lagi-lagi aku akan dijual setelah ini," gumamnya sambil menggeleng pasrah.

"Terima saja, sudah takdirmu." Liam sontak tertawa terbahak-bahak saat melihat Luca yang akan menghajarnya, pria muda tersebut langsung mencari perlindungan dibalik tubuh Seana agar Luca tidak bisa memukulnya.

Dylan mengambil sebagian dokumen yang tadi Leon buka dan membacanya, "Mereka benar-benar melakukan banyak persiapan untuk perang kali ini," ia lalu menatap Frans yang sedang sibuk memainkan rambutnya, "Aku dengar mereka juga memiliki beberapa pasukan khusus yang akan turun di setiap misi."

"Lebih tepatnya ada empat pasukan khusus," ucap Frans sambil menunjukkan empat jarinya, "Tingkat B atau Zero-Eight, mereka berada dibawah kendali Gilbert Hansel yang sudah Feyre tembak di misi pembasmian waktu itu. Tingkat A atau Zero-Five, pasukan milik Lee Taekyung yang pernah menemui Delyva. Tingkat AAA atau Zero-One, pasukan sinting dibawa kendali Song Hakyung. Terakhir tingkat S atau Zero-Apple, pasukan khusus dibawah kekuasaan Selene."

"Sayangnya tidak ada yang pernah mengetahui seperti apa keahlian pasukan S, anggota Zero-Apple tidak tertulis dimana pun seolah tersembunyi sama seperti sang ketua. Aku tidak terkejut karena mereka adalah mainan Selene," lanjut Frans santai seolah apa yang barusan dikatakannya bukanlah hal yang patut dikawatirkan.

"Kenapa namanya harus Zero-Apple? Apakah ini semacam kode?" gumam Sean memikirkan maksud dibalik nama-nama penuh kode tersebut.

Liam yang berada disampingnya juga ikut mengerutkan keningnya berpikir keras tentang maksud nama dari setiap pasukan khusus milik The Breaker. Sampai suatu pemikiran terlintas di otaknya, "Apa mungkin ini semacam tingkatan eksekutif mereka? Seperti seberapa penting mereka bagi The Breaker, dan angka itu mewakili tingkatan juga tugas yang mereka dapatkan."

Dylan, Luca, dan Sean sontak melotot terkejut dengan pemikiran Liam barusan. Berbeda dengan Frans yang sudah bertepuk tangan kagum, begitupun Leon yang tersenyum bangga mendengar pendapat pria kecil kesayangannya. Liam sendiri hanya berkedip beberapa kali memahami maksud ekspresi kakak-kakaknya yang menatapnya bermacam-macam ekspresi.

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Where stories live. Discover now