19| Doctor's Magic

92 35 69
                                    

Sejauh yang di ingatnya selama lima tahun ia mendalami karirnya di dunia gelap ini, hanya empat kali ia berada di situasi serius yang mampu membuat tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar. Dua kejadian terjadi di beberapa tahun yang lalu saat ia masih memiliki sifat naif miliknya, sedangkan yang ketiga saat untuk pertama kalinya identitas miliknya di bongkar dengan mudah oleh Victor.

Namun sepertinya, di antara ketiga kejadian tersebut tidak bisa di bandingkan dengan kejadian kali ini. Situasinya benar-benar berbeda dan entah bagaimana caranya ia bisa merasakan ketakutan yang begitu menekan. Padahal pria itu hanya duduk bersandar santai sambil mengulas senyum manis tanpa ada aura membunuh sedikitpun.

"Banyak pembunuh professional terlebih anggota The Breaker yang mampu menghapus aura dan nafsu membunuh milik mereka."

Perkataan Luca tiba-tiba terlintas begitu saja dalam benaknya, membuatnya begitu sulit hanya untuk sekedar menelan saliva-nya. Di balik ketakutannya, Delyva diam-diam tersenyum tipis tidak menyangka jika tubuhnya akan sebegitu gemetaran ketika untuk pertama kalinya bertatap muka secara langsung dengan anggota The Breaker.

Tekanan yang luar biasa di balik senyum menawan itu, Delyva yakin ia tidak akan bisa lolos begitu saja. Akhirnya dengan pandangan yang di buat sedemikian rupanya, ia memulai rencana -lolos dari Lee Handsome Taekyung- dengan sedikit aktingnya. Berharap saja semoga berhasil, atau paling tidak sampai ada celah baginya untuk kabur.

"W-what do you mean, sir?" tanyanya dengan ekspresi bingung.

Lee Taekyung tersenyum melihat ekspresi bingung sang perawat, sedikit mengagumi akting gadis itu yang telah di buat sedemikian rupa agar ia percaya. "You really know what I mean, Ms. Delyva Madison or I must call you The Tower."

"So don't ever dare to lie to me, or something you can't imagine will happen right after this. Are you understand, baby girl?" lanjutnya masih dengan senyuman yang mungkin bisa di bilang seringai kemenangan melihat Delyva tidak berani berkutik. (Jadi jangan pernah berani berbohong padaku, atau sesuatu yang tidak akan bisa kau bayangkan akan terjadi setelah ini. Apa kau paham, baby girl?)

Mungkin satu kata yang mampu menggambarkan sosok pria di hadapannya ini adalah, berbahaya. Hanya kata itu yang terlintas di benak Delyva, bahkan instingnya sampai mengatakan dirinya untuk tidak mencoba berdalih atau sesuatu yang buruk benar-benar akan terjadi.

Seandainya sesuatu tersebut adalah kematiannya kemungkinan ia masih mampu menerimanya, tapi bagaimana jika sesuatu itu justru berdampak lebih besar lagi? Pemikiran itulah yang terus membuatnya tetap teguh berdiri menatap balik Taekyung yang masih tetap menyeringai senang.

Ketakutan dan keraguan dalam dirinya mulai tumbuh semakin menguat saat ingatannya kembali terputar tentang bayangan anak-anak yang tertawa gembira bersama Luca. Ia tidak mau hal buruk sampai terjadi kepada mereka, apalagi jika mengingat sudah ada beberapa anggota The Breaker yang menyusup di rumah sakit ini.

Setelah tarikan nafas panjang, ekspresi Delyva berubah serius. "So what do you want from me?" tanyanya dengan nada dingin.

"Kau memilih untuk bergabung dengan organisasi lemah seperti The Ruler, dan aku sangat menyayangkan hal itu." Taekyung lalu bangkit berdiri dan berjalan mendekati Delyva yang masih setia berdiri di dekat pintu ruangan. Setelah dekat ia menyentuh dagu gadis itu dan mengangkatnya agar bertatapan dengannya, "Sebentar lagi peperangan akan di mulai, tapi aku tidak mau kehilangan permata langka sepertimu."

"Katakan saja dan jangan bertele-tele!"

Melihat pandangan tajam juga sikap dingin Delyva membuat Taekyung menyeringai lebar, ia lalu semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Delyva. "Aku akan memberikanmu sebuah pilihan, sisi mana yang akan kau pilih? Sisi lemah atau sisi terkuat?"

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Where stories live. Discover now