14| Mr. Teacher and His Students

117 38 63
                                    

Pagi ini Bella mendapatkan sebuah misi bersama salah satu anggota The Ruler yang terkenal dengan pesonanya, tentu saja siapa lagi jika bukan Luca. Setelah merasa semuanya sudah siap, ia memutuskan untuk keluar kamar dan menemui rekannya. Namun baru saja membuka pintu kamar, ia di kejutkan oleh presensi seseorang yang berdiri tepat di depan pintu kamarnya dengan senyum ramah yang terhias di wajahnya.

"Good morning, Ms. Rabella..." sapanya ramah.

"Dylan? Apa yang kau inginkan berdiri di depan pintu kamarku?" tanya Bella bingung, sedangkan Dylan hanya menggaruk tengkuknya canggung mendapatkan tatapan tajam tidak bersahabat milik Bella.

"Maaf jika aku menggangumu, tapi aku ingin meminta tolong padamu."

"Apa?" tanya Bella mengernyit bingung, ini aneh pasalnya kemarin Dylan juga mengetahui tentang misinya hari ini. Lalu kenapa justru ingin meminta tolong padanya.

Dylan kembali tersenyum lebih lebar kali ini, "Temani aku bekerja hari ini!"

Belum sempat Bella menjawab atau sekedar beraksi, tangannya sudah di tarik untuk mengikuti langkah Dylan. Dalam hati ia mengeram kesal, karena sudah dua kali ia membiarkan dirinya di tarik paksa oleh seorang pria yang tidak dekat dengannya. Pertama, Alarick dan kedua, Dylan!

Sesampainya di garasi, mata Bella terpaku melihat garasi yang kosong tanpa ada satupun mobil. Memang hari ini semuanya sedang sibuk menjalankan misi, kecuali Leon yang katanya memiliki tugas yang bisa di kerjakannya di markas.

Hal ini membuat Bella semakin terpaku karena matanya tidak menemukan mobil milik Luca yang harusnya di pakainya bersama pemiliknya tersebut. Satu-satunya mobil yang ada hanyalah Bugatti Veyron berwarna hitam yang ia ketahui adalah milik Dylan.

"Kau mau membawaku kemana? Pekerjaan yang kau maksud itu apa? Sebaiknya kau jelaskan semuanya, Dylan!" tanya Bella beruntun saat melihat Dylan membukakan pintu mobil untuknya.

"Lagipula kemana perginya, Luca? Bukankah harusnya dia pergi denganku hari ini?"

Mendengar gerutuan atau lebih tepatnya omelan Bella, Dylan hanya bisa tersenyum miris. Ternyata apa yang diceritakan Alarick tentang kecerewetan gadis ini nyata adanya, tapi sayangnya ia sudah terlanjur menyetujui rencana ini dengan Luca.

"Ada pergantian misi, kau akan pergi denganku hari ini. Karena misi ini kurang cocok jika aku pergi bersama Delyva, kurasa hanya kau yang cocok melakukannya."

"Misi apa?" tanya Bella dengan alis bertaut bingung.

Bukannya menjawab, Dylan justru mendorong pelan tubuh Bella agar masuk ke dalam mobil. "Kau akan tahu nanti..." ucapnya dengan senyum penuh arti.

"Baik, tadi adalah materi untuk hari ini! Kerjakan tugas rumah kalian, bapak tunggu di pertemuan selanjutnya!"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Baik, tadi adalah materi untuk hari ini! Kerjakan tugas rumah kalian, bapak tunggu di pertemuan selanjutnya!"

"Ne, seonsaengnim!" (Baik, pak guru!)

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin