10| Unpredictable

108 40 60
                                    

Setelah mobilnya berhenti di tempat tujuan, Victor melongo melihat gedung yang di tunjukkan oleh Feyre. Ia mengedipkan matanya beberapa kali bahkan juga menguceknya untuk memastikan penglihatannya masihlah normal.

"Apa yang kau tunggu, Vic? Ayo kita masuk!"

Ajakan Feyre menyadarkannya, ia segera melepas sabuk pengamannya dan keluar mobil untuk mengikuti langkah Feyre yang sudah lebih dulu. Mereka memasuki gedung besar itu setelah Feyre membukanya dengan menggunakan kartu ID gadis itu.

Sebenarnya otaknya sekarang tengah di penuhi berbagai macam hal. Tapi satu yang pasti, ia sedikit kecewa karena ternyata semua tidak sesuai dengan bayangannya. Sepertinya sifat tidak terduga Feyre benar-benar hebat sampai menghancurkan ekspetasi seseorang.

"Fey-ah, kenapa kita ke Gym?" tanya Victor saat keduanya sudah sampai di sebuah ruangan penuh alat latihan.

Gedung yang di tunjukkan oleh Feyre adalah Gym, karena itulah Victor cukup bingung apalagi ini berbeda dengan bayangannya tentang olahraga malam yang di maksud gadis itu saat di mobil tadi.

Tidak ada kamar dengan ruangan yang minimalis atau justru mewah, lampu yang sedikit remang-remang dan ranjang berukuran cukup besar untuk tempat bergulat mereka. Semua yang ada di hadapannya saat ini hanya matras lantai, alat-alat olahraga besi dan semacamnya.

"Tentu saja untuk olahraga malam."

Ekspresi tenang gadis itu membuat Victor semakin penasaran maksud di baliknya, karena saat Feyre mengatakan itu barusan gadis tersebut tengah melepas kemeja birunya dan hanya menyisakan bra sport berwarna hitam.

Setelah melepas kemejanya, Feyre berjalan ke sebuah keranjang berisi alat-alat olahraga. Ia mengambil dua set sarung tangan boxing, yang satunya kemudian ia serahkan ke Victor yang masih mematung.

Sebuah senyum manis terukir di bibirnya, "Mari kita nikmati permainan malam yang panjang ini, aku akan memuaskanmu dengan permainanku!"

Victor tertawa kecil, ia menerima sarung tangan yang di ulurkan Feyre. "Baiklah, sebaiknya kau benar-benar memuaskanku karena aku tidak suka di kecewakan!"

Sial, aku tertipu! Gadis ini benar-benar tidak tertebak, cara bicaranya yang santai dan ekspresi lugunya membuatku terjebak. Apakah harus kuakui dia menantang? Atau justru harus kulabeli berbahaya?

"Bagaimana jika kita buat taruhan?" Victor yang sedang melipat lengan kemejanya terhenti dan menatap bingung Feyre, "Taruhan apa?"

"The winner is entitled to everything that the loser has, what do you think?" tanya Feyre masih dengan ekspresi tenangnya. (Pemenang berhak atas segala sesuatu yang dimiliki yang kalah, bagaimana menurutmu?)

Seketika tubuh Victor membeku, ia menatap Feyre yang masih sibuk mengikat rambutnya tanpa memandang ke arahnya. Diam-diam Victor berpikir, sebenarnya seberapa besar nyali keberanian gadis di hadapannya ini?

Bagaimana bisa dengan begitu santai mengatakan tentang taruhan semacam itu kepada binatang buas semacam Victor? Entah ini hanya gertakan atau benar-benar sebuah keseriusan dengan tingkat kepercayaan diri yang begitu tinggi.

"Kau yakin mampu mengalahkanku, Fey? Sebaiknya kau berhati-hati jika kau sampai kalah denganku, karena kau bahkan tidak tahu apa keinginanku."

"Aku tidak peduli, lagipula perkataan itu juga berlaku untukmu sendiri, Victor."

Sebuah senyum penuh arti terpatri di wajahnya, sebuah bayangan yang tadi sempat ia buang sontak kembali datang tanpa di mintanya. Baru kali ini ia begitu ambisius untuk menang, ia benar-benar ingin melihat ekspresi lain gadis itu saat di tempat lain yang lebih nyaman dan cukup panas?

𝐒𝐎𝐋𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 [𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸]Where stories live. Discover now