#1 : Unexpected Meeting

1.4K 99 4
                                    

"... tri!"

"... utri Athanasia!"

"Putri Athanasia!"

Deg

"E-ehh... iya?"

'Haa... sialan, aku masih belum terbiasa dengan panggilan putri itu.'

Wanita bersurai cokelat kastanye, yang dijepit ke belakang menjadi sanggul yang di kepang, poninya yang menyapu ke kiri di atas mata birunya yang seperti laut. Lilian York, orang yang merawat atau bisa di bilang ibu asuh Athanasia dari Athanasia masih bayi, dan Athanasia itu adalah aku.

"Ada apa tuan putri? Kenapa anda melamun, apa anda masih mengantuk? Padahal semalam anda tidur lebih awal." Tanyanya dengan raut wajah gelisah.

"Aku baik-baik saja Lily, jangan khawatir. Aku hanya sedang memikirkan bagaimana rasa coklat yang dimakan setelah sarapan." Aku menjawab santai.

"Anda tidak boleh makan coklat lagi, tuan putri! Anda boleh memakannya nanti siang, tapi jangan terlalu banyak, nanti anda sakit gigi!" Lilian menjawab dengan tegas.

'Sudah ku duga tidak berhasil.'

Rasa coklat disini berbeda dengan rasa coklat di tempat asalku. Coklat disini sangat enak sampai aku tidak bisa berhenti memakannya.

"Uhm Lily, boleh ya, sekali ini saja hmmm?"

"Sekali saya bilang tidak, berarti tidak tuan putri. Ini juga demi kesehatan gigi anda!"

'Sialan, keras kepala sekali.'

"Ya sudah, kalau begitu Athy akan pergi ke taman saja." Ucapku setelah turun dari sofa.

Lilian tersenyum, "Baiklah, mari saya antar tuan putri."

"Tidak perlu, lagipula kan hanya taman di istana Ruby saja, aku tidak akan pergi jauh kok."

"Tapi tuan put—"

"Ahhh Lily, kan dekat." Ucapku segera memotong perkataan Lilian.

Lilian menghela napas berat, "Baiklah, anda harus segera kembali sebelum makan siang."

"Iya janji!"

***

Drap drap drap

"Tuan putri! Tolong kembalikan! Anda tidak boleh membawa coklat itu!" Ucap seorang pelayan yang tengah mengejarku.

'Ish, masa hanya mengambil sekantung coklat saja sampai dikejar!'

Setelah berhasil pergi dari Lilian dengan alasan ingin pergi ke taman, aku langsung pergi ke dapur dan mengambil sekantung coklat yang ada di meja dengan susah payah, lalu pergi dan berakhir dikejar oleh pelayan yang melihatku.

"Tidak mau Anna! Athy mau makan coklat ini!"

"Tuan putri, tunggu!!"

'Stamina tubuh ini bagus, jadi aku bisa berlari menghindari pelayan yang mengejarku dengan cepat.'

Karena sibuk untuk menghindar, aku berlari tanpa tujuan asalkan aku bisa pergi dari pelayan bernama Anna itu. Dan aku berakhir di tempat yang sama sekali tidak aku tahu. Tapi yang jelas, tempat ini masih di sekitar istana Ruby.

"Wah, ternyata sudah sampai diluar ya. Kalau begitu, sebaiknya aku makan coklat ini sekarang sebelum para pelayan menemukanku."

Aku melihat sekeliling dan terdapat sebuah pohon besar dengan daunnya yang lebat. Aku pun memutuskan untuk memakan coklatnya sembari duduk dibawah pohon besar itu.

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang