#30 : I Miss You

491 64 13
                                    

Beberapa hari yang lalu, setelah Athanasia minum teh bersama Jennette dan yang lainnya, Athanasia selalu kepikiran dengan perkataan Leila dan Angela, hal itu membuat Athanasia tidak fokus dan selalu melamun.

Kini Athanasia berada di kamarnya, ia baru selesai mandi dan kini rambutnya tengah dikeringkan oleh Lilian.

"Tuan putri, apa anda sudah memesan gaun? Minggu depan kan pesta ulang tahun putri Jennette." Ucap Lilian masih mengeringkan rambut Athanasia.

"Belum, bisakah kamu yang urus segalanya?" Ucap Athanasia setelah diam beberapa saat.

"Tentu." Jawab Lilian tersenyum.

Lilian maupun Athanasia tidak mengatakan apapun lagi, Lilian melanjutkan mengeringkan rambut Athanasia lalu menyisirnya, sedangkan Athanasia kembali melamun.

Athanasia menatap gelang hitam yang terpasang di pergelangan tangan kirinya, lalu mulai berbicara.

"Lily." Ucap Athanasia lirih.

"Ya, tuan putri?" Ucap Lilian.

"Apa kamu pernah merindukan seseorang?" Tanya Athanasia.

"Saat tuan putri tidak ada disini, saya selalu merindukan tuan putri." Jawab Lilian tersenyum.

"Lalu, apa yang kamu lakukan ketika kamu merindukanku?" Tanya Athanasia lagi.

"Saya melihat barang-barang milik anda lalu memeluknya, setiap saya memeluknya, saya selalu merasa kalau anda ada disisi saya, bahkan sampai sekarang baju-baju saat anda kecil masih ada dikamar saya." Ucap Lilian.

"Begitu..." Ucap Athanasia.

Athanasia kembali melamun dan melihat kearah cermin, ia menatap dirinya yang rambutnya tengah disisir oleh Lilian.

'Mana ada pria yang menyukai wanita yang setiap harinya hanya menghabiskan waktu di ruang kerja.'

Brak

Athanasia memukul meja rias sekuat tenaga, perkataan Leila masih terbayang dibenaknya, membuat Athanasia kesal saja.

"Tuan putri!" Teriak Lilian terkejut.

"Ah, maaf." Ucap Athanasia ikut terkejut karena teriakkan Lilian.

"Anda baik-baik saja? Apa tangan anda terluka?" Ucap Lilian sembari menarik dan melihat kedua tangan Athanasia.

"Aku baik-baik saja." Ucap Athanasia perlahan menarik tangannya.

"Akhir-akhir ini anda sering melamun, apa ada masalah?" Tanya Lilian khawatir.

"Tidak ada, aku hanya kelelahan." Jawab Athanasia.

"Jika ada masalah, anda bisa menceritakannya pada saya."

Ucap Lilian tersenyum, lalu melanjutkan menata rambut Athanasia, Athanasia tidak menjawab apapun, ia hanya mengangguk pelan, setelah itu Athanasia pergi keluar dan berjalan-jalan di taman istana Ruby.

Entah kenapa, Athanasia sangat tidak ingin masuk ke ruang kerjanya dan bekerja disana, tapi tentu Athanasia tidak bisa melakukan itu karena Claude sudah mempercayakan tugas seorang permaisuri padanya.

Klang

Trang

Terdengar suara pedang didekat taman istana Ruby, karena di istana Ruby kini ada kesatria khusus, tentu mereka dibuatkan tempat untuk latihan di istana Ruby.

"Apa para kesatria sedang latihan?" Tanya Athanasia pada Anna, pelayan yang menemani Athanasia jalan-jalan.

"Benar, tuan putri." Jawab Anna tersenyum.

Change Destiny || WMMAPWhere stories live. Discover now