#22 : Meet You Again

541 60 12
                                    

Hari-H penobatan putra mahkota

Pagi hari

Istana putri

BRAKK

"Tuan putri Athanasia!"

"Tuan putri Louise!"

Teriak kedua pelayan pribadi Athanasia dan Louise, karena kelelahan, Louise salah masuk kamar dan tertidur di kamar Athanasia.

"Mmmmm..."

Nyawa Athanasia dan Louise masih belum terkumpul, entah kenapa selimutnya terasa semakin hangat, bantalnya juga terasa semakin nyaman.

"Anda berdua harus segera bersiap!"

Teriak Marie lalu menarik selimut Athanasia, membuat nyawa Athanasia dan Louise terkumpul sebagian.

Lalu Bella, pelayan pribadi Louise mencipratkan air ke wajah Athanasia dan Louise, membuat nyawa mereka sudah terkumpul setengahnya.

Sebenarnya ini tindakan yang tidak sopan untuk dilakukan pada seorang tuan putri, tapi bagaimana lagi, ini hari penting dan mereka belum bangun.

"Duh, aku masih mengantuk!" Teriak Louise dengan matanya yang masih menutup.

"Tidak bisa, anda harus segera bersiap, ayo segera mandi!" Bella menarik tangan Louise dan mebawanya keluar dari kamar Athanasia, ke kamar mandi di kamar Louise.

BYURR

"KYAAAAAA!!!"

"SANGAT DINGIN!!!"

Teriak Louise dari kamarnya, namun terdengar jelas oleh Athanasia.

"Tuan putri, jika anda tidak mau bangun, saya juga akan melakukan apa yang dilakukan Bella pada putri Louise."

Ucap Marie dengan nada lembut, namun mengerikan, karena ucapan itu, nyawa Athanasia sudah terkumpul sepenuhnya, ia langsung berlari ke kamar mandi.

Kini Athanasia tengah berendam di bak mandinya, airnya sangat wangi karena dicampur dengan berbagai bunga mawar, kini yang membantu Athanasia bersiap bukan hanya Marie, Ariana mengirimkan 3 orang pelayan lagi untuk Athanasia dan Louise.

"Rambutnya kurang wangi, bawa lagi shampoo nya!"

"Tangannya harus dibuat menjadi sangat lembut!"

"Oleskan masker lagi! Wajah tuan putri harus sangat bersinar."

Ucap para pelayan yang membantu Athanasia bersiap, mereka heboh sendiri padahal Athanasia tenang-tenang saja.

"Pemeran utamanya kan kak Arthur." Ucap Athanasia yang matanya tertutup karena wajahnya sedang diolesi masker.

"Tentu saja tuan putri juga harus bersinar!" Ucap salah satu pelayan yang sedang membersihkan rambut Athanasia.

"Benar, tuan putri kan partnernya putra mahkota!" Ucap pelayan yang sedang mengoleskan masker ke wajah Athanasia.

'Benar, pada akhirnya aku tetap harus jadi partner nya kak Arthur, guru yang mengajarkan kami berdansa juga sangat ketat, kakiku sampai sakit!'

Para pelayan memandikan Athanasia dengan masker, luluran, shampoo, dan lainnya berulang kali, dan akhirnya 3 jam kemudian, Athanasia selesai mandi, untung saja kulit Athanasia tidak keriput karena lama berada di air.

Lalu merekapun memakaikan lulur dan masker lagi, setelah itu Athanasia didandani, rambutnya ditata sederhana namun mewah dengan mahkota dan bunga merah muda...

Sore hari

Sekitar pukul 5

"Tambah beberapa jepitan lagi agar mahkotanya tidak jatuh."

Change Destiny || WMMAPWhere stories live. Discover now