#19 : Annoying Character

444 48 11
                                    

Beberapa hari setelah kejadian menyebalkan itu, akhirnya hari pertama Athanasia belajar di akademi dimulai, Athanasia langsung naik ke tahun kedua karena lulus ujian tahun pertama, jadi rasanya dia akan seperti murid baru.

'Untung ada Louise.'

Tok tok tok

Ada yang mengetuk pintu kamar Athanasia, ini masih pagi sekitar pukul 6 lebih, sedangkan pelajaran dimulai pukul 8.

Tap tap tap

Kriet

"Loh?"

Tidak ada siapa-siapa disana, bahkan di lorong kamar tidak ada jejak seorangpun, Athanasia melihat ke kiri dan kanan, namun tetap tidak ada siapapun.

Lalu Athanasia melihat kebawah, disana ada kotak berwarna merah muda, ukurannya tidak terlalu besar, mungkin seperti kotak dessert yang selalu Lucas belikan untuk Athanasia.

"Apa ini?"

Ucap Athanasia lalu mengambil kotak tersebut, Athanasia melihat di sekitar kotaknya tidak ada surat apapun, namun Athanasia juga tidak merasakan adanya sihir aneh, jadi Athanasia membawa kotak itu masuk.

Athanasia kembali menutup pintu kamarnya dan duduk di sofa, berniat membuka kotaknya.

"Apa isinya ya?"

Athanasia membuka kotak tersebut, tidak ada yang aneh, hanya ada salep berukuran kecil, lalu surat dan beberapa kelopak bunga.

"Ah, apa putri Count Athia itu yang memberikan ini?"

Athanasia kemudian meletakkan salep tersebut dan membawa suratnya, suratnya dilipat menjadi dua bagian, Athanasia pun melihat dan membaca isi suratnya.

Semoga lukanya tidak membekas di wajah anda yang lembut itu, my lady...

Athanasia terkejut dengan isi suratnya, tidak mungkin yang mengirimkan salep dan surat itu adalah putri Count Athia.

"My lady? Ckck, apa ada yang suka padaku?" Ucap Athanasia tersenyum kecil.

"Tapi lukanya sudah sembuh, yang harusnya diberikan salep ini adalah putri Count Athia, sepertinya wajahnya memar." Lanjut Athanasia lalu tertawa.

Athanasia lalu meletakkan kembali salep dan surat tersebut kedalam kotaknya, lalu menyimpannya di laci meja riasnya, dan kembali duduk di sofa.

"Ngomong-ngomong soal putri Count Athia, siapa ya namanya, aku tidak ingat..." Ucap Athanasia lalu menatap langit-langit kamarnya.

"...dia akan bertemu dengan Jennette di pesta kedewasaan Jennette kan, apa sebelum itu dia bersekolah di Atlanta? Sayang sekali, sekolah di akademi yang bagus tapi sikapnya tidak terpuji." Lanjut Athanasia lalu menghela napas panjang.

Tok tok tok

"Athanasia, ayo kita ke kelas sekarang." Ucap Louise yang ada dibalik pintu kamar Athanasia.

"Iya..." Jawab Athanasia lalu membuka pintu kamarnya.

Mereka tidak banyak mengobrol, Athanasia dan Louise langsung pergi ke kelas karena takut telat, padahal masih pagi.

"Athanasia, kelas kita itu...kelas 2-4 kan?" Tanya Louise pada Athanasia, mereka kini sudah berada di lorong kelas bagian untuk tahun kedua.

"Iya..." Jawab Athanasia tidak nyaman dengan tatapan orang-orang yang berada di lorong tersebut.

"Sepertinya orang itu..."

Change Destiny || WMMAPWhere stories live. Discover now