#58 : The Mastermind

144 20 5
                                    

"KYAAAAAAAAAA!!"

"IBU!!!"

"ADA APA INI SEBENARNYA?!"

Lampu di aula tiba-tiba pecah, dan kini ruangan itu menjadi gelap. Hanya ada sedikit cahaya dari setiap lampu yang ada di sudut ruangan, karena lampu utama aula ini adalah lampu gantung yang baru saja pecah tadi.

Semua orang berlarian kesana kemari, anak-anak yang baru saja melakukan debutnya pun terdengar panik mencari orang tua mereka. Aku juga panik, namun Ijekiel langsung memegang tanganku sesaat setelah lampu itu pecah.

Aku berusaha untuk tetap melihat ke setiap arah, aku masih mencari Lucas. Namun setelah melihat orang-orang yang terjatuh karena berdesakan untuk berlari keluar, aku yang adalah seorang Putri Mahkota langsung menjalankan kewajiban ku.

Dibantu oleh Ijekiel, aku membantu orang-orang yang terjatuh untuk berpindah ke sudut ruangan yang sepi, ada beberapa juga yang kami bawa ke balkon, agar mereka bisa menghirup udara segar.

Kami pikir itu adalah akhir dari segalanya, namun tiba-tiba semua pintu dan jendela tertutup. Orang-orang yang ada di dalam ruangan tidak bisa keluar, dan orang-orang yang keluar tidak bisa masuk.

Semua orang semakin gelisah, aku dan Ijekiel sudah tidak bisa menangani mereka. Meski diminta untuk tenang pun, mereka semua tetap berteriak ketakutan.

"SEMUANYA TENANG!"

Terdengar suara ayah entah dari sebelah mana, setelah mendengar ayah berbicara, barulah semua orang diam dan tidak melakukan apapun lagi.

Suara langkah kaki terdengar, terlihat ada lingkaran sihir berwarna biru yang mulai menerangi ruangan, namun cahaya itu segera menghilang dan berubah menjadi cahaya lampu gantung yang rusak tadi.

Itu adalah sihir ayah, ia memperbaiki lampu gantung nya dan kini ruangan ini kembali bercahaya. Orang-orang disana, termasuk aku menghela napas lega, begitu juga dengan ayah.

"Semuanya, dengarkan aku."

Ayah, yang kini sudah berada di singgasana nya kembali berbicara. Dan semua orang di ruangan langsung menghadap ke arah ayah, mereka semua mendengarkan.

"Aku tidak tahu kekacauan apa yang sebenarnya terjadi sekarang, lampu tiba-tiba rusak dan semua akses jalan ke luar ruangan ini tertutup."

"Namun, aku yakin tempat ini pasti aman. Karena sihir yang menutupi seluruh akses jalan keluar dari sini adalah sihir milik penyihir menara." Ucap ayah.

Aku tersentak, aku juga baru sadar, kalau salah satu dari kekuatan sihir yang ada di sekitar adalah sihir milik Lucas. Sihirnya ada di sini, lalu dimana orangnya?

Ayah lalu mengaktifkan sihir komunikasi menggunakan artefak yang ia bawa, ia mencoba untuk menghubungi Felix yang sedari tadi ada di luar aula untuk mengobrol dengan teman-teman kesatria nya.

Beruntungnya, sihir komunikasi itu terhubung, dan langsung terdengar suara Felix dan beberapa suara berisik lainnya disana.

"Yang mulia! " Panggil Felix.

"Apa anda dan yang lainnya baik-baik saja?! " Tanya nya.

"Kami tidak apa-apa. Bagaimana dengan di luar? Apa kalian baik-baik saja?" Ayah balik bertanya.

"Saya ingin mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, tapi nyatanya sekarang keadaannya sedang tidak baik."

"Apa maksudmu?"

"Istana telah di kepung, yang mulia! Ada ribuan prajurit dari beberapa keluarga bangsawan yang saat ini akan melakukan pemberontakan! "

Semua orang yang ada di ruangan terkejut, begitu juga dengan aku dan ayah. Berbeda dengan Ijekiel yang kini sudah terlihat sangat khawatir.

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang