#21 : Go Home

493 54 10
                                    

-2 tahun kemudian-

Athanasia dan Louise sudah menyelesaikan pendidikannya di akademi, semuanya berjalan lancar meski kadang ada pertengkaran dengan kedua tokoh novel yang menyebalkan.

Usia Athanasia baru menginjak 16 tahun, karena saat ini adalah pertengahan musim dingin, jadi sudah lewat beberapa hari dengan ulang tahunnya.

"Aaaaa, aku akan sangat merindukanmu Louise..." Ucap Lucia, teman Louise, menangis tersedu-sedu.

"Huhu, setelah menyelesaikan pendidikanmu disini, datanglah ke Siodonna..." Jawab Louise ikut menangis, mereka berpelukan cukup lama.

Athanasia hanya bisa melihat saja, dia tidak mau akrab dengan Lucia, padahal Athanasia sendiri tidak punya teman.

"Athy, sebaiknya kau naik ke kereta kuda duluan, disini dingin."

Ucap Ian, harusnya Ian sudah kembali ke Siodonna setahun yang lalu, tapi dengan alasan ingin belajar pedang di Atlanta, Ian berada di Atlanta setahun lebih lama.

"Baiklah, sir Ian." Jawab Athanasia dengan nada menggoda.

"Jangan panggil aku seperti itu." Ucap Ian mengalihkan pandangannya.

"Hahaha, ayolah sir..." Ucap Athanasia lalu naik, masuk kedalam kereta kuda.

Athanasia sudah duduk di kursi kereta kuda, melihat keluar jendela, Louise dan Lucia masih berpamitan, sedangkan Ian sedang berbicara dengan kusir.

"Ian sekarang sudah 18 tahun ya..." Gumam Athanasia melihat Ian yang sekarang sudah bertambah tinggi dan semakin tampan.

"...sangat tampan..." Lanjut Athanasia lalu tersenyum kecil.

"Aku lebih tampan."

Ucap seseorang yang tiba-tiba ada di dalam kereta kuda, itu Lucas, dia selalu saja datang dan pergi tanpa mengatakan apapun, makanya Athanasia tidak terkejut karena sudah terbiasa.

"Iya-iya, Lucas yang paling tampan." Jawab Athanasia lalu mengelus kepala Lucas.

Wajah Lucas memerah, namun ia tidak berniat untuk menepis tangan Athanasia, karena Lucas selalu merasa nyaman jika kepalanya dielus oleh Athanasia.

"Oh iya, ada apa kamu kemari?" Tanya Athanasia menurunkan tangannya.

"Aku akan pergi ke suatu tempat untuk waktu yang lama." Jawab Lucas lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Athanasia.

"Mau kemana?" Tanya Athanasia agak kecewa.

"Suatu tempat, untuk memperkuat kemampuan sihirku." Jawab Lucas memegang tangan kiri Athanasia.

Setelah Lucas mengajak Athanasia untuk bermain ke pasar dan pantai dua tahun yang lalu, mereka menjadi semakin dekat dan kedekatan mereka itu seperti sepasang kekasih.

"Kamu kan sudah kuat." Ucap Athanasia lalu ikut menyandarkan kepalanya pada Lucas.

"Masih belum cukup kuat untuk melindungimu." Jawab Lucas lalu duduk rapi dan masih menggenggam tangan kiri Athanasia.

"Berjanjilah untuk tidak terlalu lama." Ucap Athanasia menatap Lucas dengan tatapan kesal, namun wajahnya memerah.

"Aku janji." Jawab Lucas lalu mencium punggung tangan Athanasia.

"Ka-kalau begitu pergilah." Ucap Athanasia dengan wajahnya yang semakin memerah.

"Pft, sampai jumpa." Ucap Lucas menyeringai lalu menghilang.

Tak

Kriet

Pintu kereta kudanya terbuka tepat setelah Lucas pergi, itu Louise dan Ian yang masuk ke dalam kereta kuda.

Change Destiny || WMMAPWhere stories live. Discover now