#15 : Where Are You?

655 66 16
                                    

Meanwhile Claude

Dihari yang sama, siang hari

Tok tok tok

"Yang mulia, kesatria yang anda perintahkan telah kembali..."

Ucap kesatria tangan kanan Claude, Felix.

"Suruh dia kemari." Jawab Claude singkat.

"Baik, yang mulia."

Setelah itu, Felix pergi untuk membawa seorang kesatria yang diperintahkan oleh Claude. Lalu Claude membuka salah satu laci di meja kerjanya, membawa sebuah sapu tangan yang agak berantakan, ada wajahnya dan wajah Athanasia. Itu hadiah ulang tahun dari Athanasia beberapa tahun yang lalu.

'Selamat ulang tahun, ayah!'

'Athy sedang berpikir mana yang lebih enak antara cake coklat dan cheesecake.'

'Selamat pagi, ayah.'

'Rasanya seperti ada bunga mekar di mulut Athy.'

Beberapa kenangan manis dirinya dan Athanasia terbayang dibenaknya...

'Aku benci ayah...'

'Ayah dengar kan? Aku...benci ayah...'

'Sekarang ayah akan merebut satu satunya kebahagiaanku!?'

'Memangnya aku berharap lahir menjadi putri ayah?!'

'Kalau bisa memilih, aku tidak mau lahir menjadi anggota keluarga kekaisaran.'

'Aku tidak akan mau dilahirkan sebagai putrimu.'

Kenangan buruk pun terbayang setelahnya, itu menyesakkan mengingat terakhir kali mereka bertemu adalah setelah mereka bertengkar...

Tok tok tok

"Yang mulia, dia sudah ada disini." Ucap Felix menghentikan lamunan Claude.

"Suruh dia masuk dan tutup pintunya." Jawab Claude lalu memasukkan kembali sapu tangan yang tadi dikeluarkan.

Kriet

Blam

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia..." Ucap kesatria itu lalu bersujud gemetaran.

"Ceritakan." Ucap Claude singkat.

"Seminggu yang lalu, kami menemukan jejak sihir tuan putri di hutan perbatasan Obelia, disana juga terlihat seperti tempat yang baru dipakai berkemah..." Ucapnya gemetaran, tidak sanggup berkata-kata lagi karena ketakutan.

"Lanjutkan." Ucapan Claude membuatnya terkejut dan kesatria itu pun pada akhirnya kembali menjelaskan.

"...Setelah kami mencari di seluruh hutan itu, ada sekitar 13 tempat berkemah disana, lalu dihutan sekitar ada sekitar 5 tempat berkemah..." Lanjutnya.

"Aku tidak memintamu menjelaskan omong kosong."

Claude menatap kesatria yang sedang bersujud dihadapannya ini dengan tatapan membunuh, meski tidak dilihat secara langsung, tapi kesatria itu sudah merasakan aura membunuh yang tertuju untuknya membuatnya semakin gemetaran.

"...di tempat terakhir yang kami temukan, disana juga ada tempat bekas cake coklat, ada bekas roda dari kereta kuda yang menuju ke perbatasan, saat kami memeriksa kesana, sepertinya kereta kuda itu memasuki jalan sihir dan pergi ke Siodonna. Ha-hanya itu yang kami temukan, yang mulia." Kesatria itu selesai menjelaskan.

"Selama 4 tahun, hanya itu yang bisa kalian temukan?"

"Ma-maafkan saya yang mulia, saya pantas ma--"

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang