1 - Ellie

161K 12.2K 617
                                    

Kalian mulai baca cerita ini tanggal berapa?

◌⑅⃝●♡⋆🦋HAPPY READING🦋⋆♡●⑅◌


****

Tribun yang mengelilingi lapangan SMA UNIVER'S ramai diisi murid-murid yang tengah menyaksikan pertandingan basket antar kelas.

Banyak para siswi yang berteriak heboh, bahkan yang terkenal memiliki image kalem kini seperti kehilangan jati dirinya. Tak jarang dari mereka membawa poster yang telah mereka siapkan.

Sabtu kemarin mereka semua telah selesai melalui ujian kenaikan kelas. Maka semua guru kini tengah rapat, sedangkan anak didiknya diberikan waktu seminggu untuk full ekstrakulikuler yang dipandu oleh anggota OSIS. Setelah nanti pembagian raport, hari yang mereka tunggu-tunggu akan datang. Yaitu libur tahun baru.

"Hah, gila. Keren banget!" pekik gadis yang keningnya melingkar sebuah bandana warna merah. Semangatnya membara karena orang yang ia sukai selama ini tengah bertanding di tengah lapangan.

"Tambah ganteng gak, sih?!" seru sahabatnya yang juga asik menonton.

Gadis dengan bandana merah tadi mengangguk semangat. Kapan lagi dirinya memiliki akses bebas untuk memandang orang yang ia sukai dengan waktu yang lumayan lama. Meskipun harus selalu hilang fokus.

"Ell, lo gak foto dia?"

"Ah, gimana cara ngefotonya?" ujar gadis itu. Sulit baginya untuk memotret, pasti hasilnya akan jelek. Karena jaraknya lumayan jauh, ia berada di tribun paling atas, dan cowok yang ia sukai selalu berpindah-pindah tempat untuk merebut bola.

"Kan bisa video, Ellie!" pekik sahabat satunya.

Ellie, gadis dengan bandana merah di kening itu menyengir. "Pinjem hape lo dong!"

"Enak aja, hape lo kan ada."

"Memonya penuh, Beb."

"Dasar hape kentang. Pasti memo lo penuh buat nyimpen foto-foto dia, kan?" tuduh Silva.

Ellie mengangguk dengan menunjukkan gigi ratanya. "Kok tau, ciiih? Semua foto dia dari Instagram, story WhatsApp, bahkan dari gue ngefoto dia secara diem-diem. Itu yang buat memo gue penuh. Gak cuma memori hape sih, tapi memori ingatan gue juga."

Kedua sahabatnya mendelik, lalu geleng-geleng kepala. "Bucin, tapi kasian."

"Ngapain ngasianin?" sungut Ellie. Memang ada yang harus dikasihani?

"Kasian, cintanya gak pernah dipandang," ujar Berta lalu tertawa. Silva ikut tertawa membuat Ellie mendengkus kesal.

Tidak apa. Namanya juga cinta, pasti butuh perjuangan.

"Udah siniin hape lo!" kesal Ellie merebut ponsel milik Berta dari genggaman.

******

"Kak Ravin!"

Cowok yang baru saja dipanggil itu menoleh ke belakang. Seorang gadis dengan senyum lebar berlari ke arahnya, lalu mengulurkan sebuah botol minum air mineral.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang