21 - Flashback

65.9K 7.5K 78
                                    

Oh iya, part ini aku isi dengan Flashback awal mula Ellie lupa ingatan ya.


Selamat membaca!

****

"Kak Ataaa!"

Seorang gadis kecil berambut coklat kepirangan berlari menghampiri cowok yang tengah duduk di ayunan taman. Cowok berusia sebelas tahun yang sedari tadi menunduk sontak mendongak mendengar suara seseorang yang sudah tak asing di telinganya. Senyum cowok itu mengembang lebar dan dirinya meloncat turun untuk menyambut teman kecilnya.

"Ellie!" seru Brata tak kalah kencang.

Ellie, gadis berumur sembilan tahun itu langsung menubrukkan dirinya pada Brata. Dengan sigap Brata membalasnya tetapi ambruk hingga membuat keduanya terlentang di atas rumput hijau taman. Keduanya tertawa lepas melepas rindu. Brata mengelus surai Ellie lembut, Ellie yang berada di atasnya memeluk leher cowok itu erat dan menidurkan kepalanya di dada Brata.

"Maafin Ellie ya, Kak Ata. Ellie perginya kelamaan. Soalnya papa bilang kalo di Jakarta banyak bahaya."

"Gak pa-pa. Kamu balik ke sini aja Kakak udah seneng."

"Beneran? Kakak gak marah, kan?"

Brata menggeleng. "Aku gak bisa marah sama kamu."

Ellie tersenyum lebar, ia menggulingkan diri membuat posisinya tak lagi memeluk Brata, tetapi terlentang di samping cowok itu. Brata yang melihat langsung mengangkat kepala Ellie dan memposisikan lengannya di bawah kepala Ellie supaya menjadi bantal gadis itu.

"Kak Ata kenapa sendirian di sini?" tanya Ellie menatap hamparan luas langit bewarna biru disertai awan putih. Matanya menyipit karena geli.

"Nungguin kamu."

"Kakak pasti kangen banget ya sama Ellie?" tebak Ellie menoleh menatap Brata. Wajahnya berbinar cerah. Gadis kecil itu memiliki wajah putih bersih dengan pipi chubby.

Brata ikut menoleh, dan tanpa berpikir panjang langsung mengangguk. Baru satu bulan ditinggal Ellie pergi ke Amerika berhasil membuat Brata yang sedari dulu bersama Ellie menjadi merindukan gadis itu. Rasanya sepi mengingat Ellie yang selalu menguntitnya ke mana saja mendadak jauh.

Brata sudah menganggap Ellie sebagai adiknya, dan Ellie pun sudah menganggapnya sebagai kakak. Mengingat Abintara dan Tama yang telah bersahabatan lama, dan Brata yang selalu bermain dengan Tama ketika Ellie masih di dalam kandungan Fiona.

"Kok Kakak bisa kangen sama Ellie? Padahal Ellie gak kangen," celetuk Ellie polos.

Brata mendengkus. "Oh gitu?" Cowok dengan mata biru tersebut mengubah posisinya menjadi menyamping mengadap Ellie. "Gak kangen, ya? Kalo gitu ngapain tadi meluk aku. Mending kita marahan aja."

Ellie membulatkan matanya cengo. "Kakak kaya anak kecil."

"Yaudah kalo mau marahan. Ellie mau beli es krim aja!" Ellie bangkit dan segera berlari ke arah penjual es krim yang tak jauh dari taman. Brata yang melihat itu pun langsung mengikuti karena takut Ellie asal bilang beli padahal tidak membawa uang.

"Ellie beli es krim yang rasa coklat ya, Uncle!" seru Ellie menunjuk gambar es krim dengan varian rasa cokelat kesukaannya.

Sang penjual es krim mengangguk dan menyiapkan pesanan Ellie."Emang kamu punya uang?" tanya Brata. Ellie meliriknya, lantas menunjukkan lima lembar uang dolar membuat Brata terbelalak.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang