16

829 58 19
                                    

Lanjut

.

.
.
.
.
.

Persiapan hampir sempurna dan mempelai sudah tiba dari jauh hari, yang sekarang berada di kamar sang pengantin lelaki, tapi... Di mana sang mempelai satu lagi? Ah! Ternyata berada di salah satu Mansion besar yang dijaga oleh puluhan orang bodyguard.

Agar sang mempelai tidak terjadi apa-apa.

Mobil Sean sudah tiba dan terparkir apik dibarisan para mobil mewah  lainnya, semua milik keluarga besar Xiao's.

Sambutan hangat kedua tangan yang terentang menyambut sang anak, nyonya Xiao sangat bahagia, dan itu terlihat dari wajahnya yang sumringah pada para penghuni rumah.

"Selamat datang anak ku tersayang, bagaimana apa persiapan mu sudah siap?" Tanya sang ibu, yang di iyakan oleh Sean karena semua persiapan yang ia lakukan jauh hari memang sudah sempurna.

"Mam tidak perlu khawatir, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan mana mempelainya?" Tanya Sean pada sang ibu yang tersenyum menanggapi ucapan sang anak yang memang sudah siap.

"Bagus.. Mam harap semuanya berjalan sesuai dengan keinginan." Harapnya.

"Tenang saja pasti Mam bakal puas." Jawab sean Dan diaminkan oleh sang ibu.

"Kemana yibo, Sean?"

"Dia ada di ruang tamu saat ini, apa Mam ingin Sean memanggilnya kemari." Kata Sean dan sang ibu hanya menyuruh bawahannya saja untuk memanggil yibo dan mengantarkannya kemari.

"Tidak usah biar pelayan mam saja yang suruh yibo ke sini." Dan Sean hanya mengangguk mengiyakan saja. Toh nanti juga yibo ke sini sendiri pikirnya.

"Pergilah" pada salah satu pelayan setia nyonya Xiao padanya. Dengan membukuk sedikit pelayan setianya langsung pergi guna melaksanakan tugas.

Tapi itu hanya dugaan Sean sementara, pasalnya yibo saat ini malah ingin lari dari rumah besar milik keluarga besar Xiao's itu, dan tanpa diperhatikan yibo nekat berjalan melalui para bodyguard yang hanya berjaga-jaga saja agar keamanan terjaga, itu dianggap angin lalu olehnya.

Dan salah satu dari para puluhan bodyguard di sana ada yang memerhatikan setiap langkahnya, dan dengan sekali cekal tangan halus yibo diraihnya.

"Maaf Tuan mau pergi ke mana? bukankah Anda teman dari salah satu Tuan besar kami." Kata satu bodyguard di sana yang berhasil mencegahnya sementara.

Dengan tampang polos yibo hanya memberikan balasan yang membuatnya berpikir 'ayo yibo berpikirlah'

Menetralkan detak jantungnya yang kencang yibo menjawab."ah.., itu!? Urusanku sudah selesai sekarang aku harus pulang." Bohongnya, padahal yibo baru saja tiba dan belum menemui pemilik sang rumah sudah harus pulang, pikir sang bodyguard yang diam mencerna apa lelaki di depannya ini berbohong atau mencari alasan agar dirinya bisa pergi tanpa ada yang tahu.

"Hei, pak kenapa masih memegang lengan saya, tolong lepaskan..saya harus pergi sekarang juga." Menyadarkan bodyguard itu, agar bisa melepaskan pegangan tangannya supaya yibo bisa pergi secepatnya. Karena perasaannya tidak enak. Menurutnya.

"Ah baiklah saya minta maaf." Ucapnya sambil membungkuk sedikit karena merasa malu atas tindakannya tersebut. Dan bodyguard itu mempersilakan yibo pergi dengan aman sampai tujuan.

Bitch☑️Where stories live. Discover now