.
.
Makasih loh, makian kalian buat pasangan manis gua 🤣🤣🤣
Terutama Sean 😭
.
.
Jalani hidup kamu dengan jujur, tidak ada yang akan merendahkan atau mencap kamu jika kamu selalu tanamkan kejujuran dan ingat semua akan berjalan semestinya meski itu baik maupun buruk.
Enjoy!
.
.
.
Sudah tiga hari Sean berada di Korea, ia belum pulang meski urusan bisnisnya sudah selesai. Dia masih menikmati kebahagiaannya dengan sang kasih berdua tanpa memikirkan hati lain yang tersakiti. Itulah Sean, lelaki bajingan yang selalu ingin menang sendiri.
Meski ingatannya selalu tentang wang Yibo, tapi hatinya milik orang lain dan ia merasa puas dengan pencapaian ini.
Semoga wanita yang telah ia sukai ini, akan memberikan anak untuknya dan ia akan membawa anak itu untuk dirinya sendiri. Meski terdengar kurang ajar inilah keinginan Sean.
Mungkin gelar ketua mafia sudah sirna dari hidup Sean, saat ia banyak melukai hati Wang Yibo. Jadi harus bagaimana dirinya menempatkan semua itu? Percuma jika orang yang ia cintai tidak bisa memenuhi keinginannya. Dia akan melakukan apa pun, asal semua bisa ia miliki. Curang! Berengsek. Itu semua sudah tersemat dalam jiwanya, lalu apa lagi? Tidak ada kan?
Tapi, yang dirinya tidak ketahui bahwa orang yang selama ini mempercayai nya, mungkin sudah tidak ingin bersamanya lagi. Wang Yibo.
.
.
Wang Yibo merasakan perasaan yang begitu lelah, baik lelah hati, dan lelah fisik mungkin lebih terlihat jelas saat ini. Namun, ia tidak mempermasalahkan toh, semuanya memang salahnya, menurutnya. Karena ia tidak bisa memberikan apa yang Sean minta darinya.
Ia ingin menenangkan diri.
Sungai atau taman menjadi tujuannya. Namun, Wang Yibo lebih asik menelusuri trotoar khusus pejalan kaki itu, sambil menikmati pemandangan yang terasa sejuk malam hari membuat moodnya sedikit membaik.
Meski tanpa tujuan.
Benar apa yang dikatakan paman dulu, bahwa semua orang yang membenci pasti akan tetap membenci sampai ke akar. Tapi, kenapa harus aku yang paling tersakiti disini? (Boleh bunuh authornya gak sih)
Oke abaikan.
Lanjut.
Wang Yibo anak yang begitu ceria, tapi hari ini dirinya sedikit kesal atas apa yang Sean telah perbuat padanya. Bahkan dengan terang-terangan, Sean membuka aib perselingkuhannya dengan perempuan Korea sana tanpa pikir panjang.
Bajingan!
Geramnya, ia melihat kaleng tergeletak di jalan.
Dengan penuh kesal, Wang Yibo menendang kaleng minuman itu begitu keras. Sampai mengenai seseorang didepannya yang terkena kaleng tersebut dan orang itu pun ingin memarahi balik Wang Yibo yang begitu kurang ajar telah melempar botol kaleng itu padanya.
"Kau! Apa kau buta atau sengaja melempar kaleng ini padaku?"
Kesalnya sambil melempar botol itu tepat dihadapan Wang Yibo.
Wang Yibo menatap bengong, dan orang yang sedang marah padanya menghela napas sambil bertolak pinggang. Jengkel.
"Serius kau mengesalkan!" Bentaknya yang mana membuat Wang Yibo terisak-isak ingin menangis. Membuat orang yang telah membentak Wang Yibo panik.
