8

1.8K 113 10
                                    


.

.

.

.

.

"Aku.ingin.kau.menghamiliku. sekarang!" ungkapnya penuh penekanan disetiap kalimatnya, tanpa tahu bahwa Sean yang mendengarnya hanya menampilkan wajah bleng-nya dengan keinginan Yibo barusan.

"Apa kau tidak sedang mengigau Yibo?" tanya Sean seakan tersadar dari acara bengongnya

"Aku sadar Sean dan aku tidak sedang mengigau atau apapun." bantahnya dengan sedikit kesal

"Apa kau yakin ingin hamil? sedangkan kamu itu laki-laki, apa bisa hamil?" ucap Sean menyadarkan Wang yibo yang terdiam malu

"Aku yakin!" sahutnya kemudian tanpa menatap Sean

"Kau aneh Yibo?" ungkapnya

"Aku tidak aneh Sean dan aku waras! yang tidak waras itu ibu mu!" balasnya mengungkapkan kegundahan hatinya

"Apa yang kau maksud ibu ku tidak waras Yibo!" ujarnya dengan sedikit emosi

Yibo yang ditatap penuh emosi hanya menghela napas dan pergi dari hadapan Sean mengarah ke sopa yang terdapat di pojok kamar tidur milik Sean. Dan duduk di sana bersandar dengan nyaman sambil berkata tanpa melihat Sean yang menatap Yibo aneh.

"Aku tahu aku sedikit gila, tapi aku minta padamu untuk menyadarkan ibumu  bahwa aku tidak akan dan tidak pernah mau dihamili oleh mu. Karena aku ini adalah lelaki tulen bukan lelaki jadi-jadian Sean." ungkapnya mendesah lelah.

"Memangnya apa yang ibu ku inginkan dari lelaki seperti mu? Kau itu lelaki bagaimana bisa hamil oleh lelaki lagi, dasar aneh." balasnya sedikit mengejek

"Yang aneh itu kemauan ibu mu! bukan aku, walaupun aku lelaki bisa hamil, aku tidak mau hamil oleh lelaki berengsek seperti mu." sahutnya kesal

Sean yang mendengarnya hanya meremat kedua tangannya mengepal menahan kesal, karena dirinya telah direndahkan oleh lelaki biasa seperti Yibo.

Beranjak dari duduknya di atas kasur, Sean melangkah dengan perlahan berjalan kearah Yibo yang saat ini tidak mengetahui bahwa bahaya mengancamnya.

Tepat di depan Yibo, Sean menyeringai aneh.

Dan setelahnya Sean mengungkung tubuh Yibo di bawahnya yang sedikit tersentak kaget.

"Sean apa yang kau lakukan!" amarahnya memberontak dan mendorong tubuh Sean yang tidak terdorong sedikit pun.

"Ah, bukannya kau ingin aku hamili jadi kenapa sekarang kau ketakutan seperti itu Yibo." ejeknya menantang tatapan kesal Yibo padanya

"Lepaskan Sean aku tidak ingin seperti ini." lirihnya tak memberontak lagi

"Ah, apa kau pasrah sekarang?" tanyanya tak percaya padahal tadi Yibo sungguh kuat mendorong dirinya ingin terlepas, tetapi sekarang ia hanya pasarah tanpa melawan kembali pikir Sean senang.

"Aku tidak mau Sean, tapi jika aku menolak adik-adik di panti akan dihancurkan atau lebih parahnya mereka semua akan dihabisi oleh orang suruhan ibu mu." ungkapnya dengan sedih memalingkan wajah ke samping.

Bitch☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang