4

2.5K 151 9
                                    


"Sedang apa kau Yibo, cepat kerja! Sebentar lagi banyak pelanggang yang akan kemari." perintahnya tanpa tahu keadaan jantung yibo yang berdegum cepat.

"Sial, untung jantungku kuat! coba kalau copot, aku tuntut kau Ge!" ujarnya marah dan meninggalkan gegenya sendiri lagi.

"Dasar adik bodoh!" ucapnya yang didengar yibo.

"Gegeeee!!!" teriaknya kencang dan berbalik lari ingin memukul gegenya sebelum haikuan mengunci pintu kerjanya. Dan akhirnya tidak jadi untuk mencaci maki gegenya.

Tbc.


.

.


.


.

Disebuah tempat clubbing ternama dikawasan china tentunya. Seorang pemuda tampan berusia 28 tahun lebih tepatnya, saat ini duduk santai pada sopa yang memanjang dengan menopang satu kaki kanan diatas kaki kirinya, topang kaki. Dengan beberapa minuman keras tersaji di atas meja di depannya. Dan ditemani pula gadis-gadis cantik dan sexy berpakaian minim dikedua sisinya, menempel. membuat siapa pun yang melihatnya pasti dibuatnya terangsang. Tapi tidak dengan pemuda itu, yang malah terlihat jijik dengan cara wanita-wanita itu merayu dan menggodanya seakan haus belaian saja pikirnya.

"Hei kau! Menyingkir dari pangkuanku cepat!" usirnya marah pada wanita jalang yang berada di atas pangkuan dirinya.

"Apa kau tuli hah!" ucapnya sarkas.

Wanita itu sendiri mendengus marah dan berlalu turun dengan gerutuan kesal. "Dasar pria gila, diberi nikmat malah ditolak." mengejeknya tak takut. Sebelum suara pecahan kaca dari botol itu, terdengar nyaring tepat mengenai sasaran. Kepalanya.

Argkhhh...

Jeritan sakit si korban dan pekikan dari beberapa pengunjung itu, membuat siapa pun merasa takut dan terkesima setelah melihat kejadian tersebut secara langsung. Tetapi tidak untuk seorang  yang telah melukai perempuan yang saat ini tergeletak bersimbah darah itu. Hanya menatap biasa saja tak merasa iba sedikit pun.

"Jika di antara kalian ingin bernasib sama dengannya, jangan lah mencari kemarahan seorang, Sean Xiao Zhan." ujarnya sarkas menelisik setiap orang dengan pandangan mata yang tajam. Dan mereka yang memerhatikan tadi, kini tak memerdulikannya lagi.

Membiarkan tubuh yang bersimbah darah dibagian kepalanya itu biar diurus oleh para bodyguard pemilik Bar tersebut agar dibawa ke klinik, itu pun jika masih bisa selamat dan hidup.

Asisten bar sendiri hanya menyuruh bodyguardnya agar membawa wanita itu pergi secepatnya jika ingin nyawa wanita itu tertolong.

"Cepat-cepat bawa dia ke klinik." perintahnya pada para bodyguard itu.

Dan pria pemilik bar itu membungkuk kecil meminta pengampunan pada orang dihadapannya setelah anak buahnya pergi membawa wanita malang tersebut. " Maafkan wanita tadi Tuan Sean, saya sebagai asisten pemilik bar ini meminta maaf."  ujarnya menunduk takut. Dan membungkuk berulang kali.

Sean sendiri hanya menatapnya tak suka. "Sudah sana kau panggil Bos kalian ke sini." Perintahnya dengan angkuh.

"Baik Tuan." ucapnya undur diri dari hadapan sean.

.

.

Tok

Tok

Tok

"Yah masuk!" Teriak seorang yang  berada di dalam pada tamunya.

Membuka pintu, "permisi Bos, ada seorang tamu yang sudah berulah dan juga ingin bertemu dengan Bos." ujarnya sedikit membungkuk.

Bitch☑️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ