17

753 61 4
                                    

.

.

.

.

Flasback

Wang  Yibo kecil sedang berlari di taman rumah yang sangat luas. Ia berlari bersama seorang lelaki dewasa yang bukan lain sang paman dari sahabat sang Ayah yang setia. Tertawa bahkan saling melemparkan lelucon kecil membuat mereka berdua terlihat sangat akrab sekali. Bukan seperti paman dan keponakan, melainkan seperti Ayah dan anak yang begitu akur.

Ayahnya dari Wang Yibo kecil merupakan seorang pengusaha ternama, keluarga Wang yang sangat kaya itu, banyak sekali diteror dari beberapa kalangan bisnis, baik dari pesaing yang iri maupun sekedar musuh tenyata begitu buruk dampaknya terhadap keluarga Wang. Bahkan kedua orang tua Wang Yibo begitu ketat menjaga sang anak agar tidak terjadi apa-apa.

"Bobo...Sudah berhenti,Nak ! Ayo istirahat sebentar nanti kamu lelah lagi." Keluh sang perempuan cantik yang sudah berumur itu terlihat sangat protective terhadap anak semata wayangnya yang berharga.

Yang dipanggil Bobo tersebut seketika menghentikan aksi kejar mengejarnya  dan membuat sang Paman pun meraih Bobo dalam pelukannya.

"Kena Kau Bobo." Tangkap sang paman yang sekarang sudah mengunci tubuh kecil itu dalam pelukan eratnya.

"Ih... Paman lepas Bobo sesak." Keluhnya yang membuat sang Paman terkekeh lucu atas tingkah menggemaskan dari anak sahabatnya itu.

"Baiklah ayo kita ke mamah mu." Kata paman  Hanjiang yang sudah menggendong Wang Yibo, bridal style.

"Ahh...paman turunkan Yibo! Paman...." Rengeknya yang malah membuat sang Paman sengaja mengeratkannya.

Dan aksi kecil itu, membuat dua orang yang tadi duduk-duduk santai tersenyum, karena anak yang mereka sayangi ada yang menjaganya lebih dari seorang paman dan ponakan. pikirnya.

"Nah sudah sampai, Bobo duduk di sini ya." Menurunkan yibo kecil yang di gendong tadi pada sebuah bangku kecil yang sudah tersedia untuknya.

Yibo hanya tertawa kecil atas perlakuan sang paman padanya. Ia  begitu senang jika ada yang memanjakan dirinya dan itu tak akan terlupakan untuk dirinya sampai kapanpun. Dan sang paman juga duduk tak jauh darinya.

Mengikuti apa yang sang paman katakan yibo duduk manis dan sesekali merengek ingin ini dan itu pada sang mamah tercinta.

"Mah, bobo mau jus jeruk itu mah... Boleh kan..." pintanya sedikit manja pada sang mamah yang menuruti keinginan sang anak. Karena Wang Yibo kecil itu selalu dimanja dan  tidak sekali pun dibentak atau dimarahi oleh kedua orang tuanya yang sangat menyayangi nya.

Sang mamah menuangkan minuman berwarna oranye itu ke dalam gelas milik Wang Yibo dan memberikannya pada sang putra agar di minum.

"Nah... Habiskan minumannya, tapi pelan-pelan minumnya sayang." Lembut sang mamah pada yibo kecil yang mengangguk saja.

Yibo menuruti ucapan sang mamah agar tidak terburu-buru untuk minum jus jeruknya yang sudah diberi oleh sang mamah padanya.

Ia meminum sedikit demi sedikit. Diselingi dengan gumamam kecil jika ada yang bertanya padanya.

"Ah.... Sudah habis Mah." Menyodorkan gelas kosong pada sang mamah yang menerimanya dengan senang hati.

"Anak pintar, nah..sekarang yibo makan kookis ini ya, habiskan." Memberikan kookis kecil berwarna coklat itu pada yibo yang menerimanya dengan senang karena makanan itu kesukaannya.

Bitch☑️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora