13. Pasusu

10K 927 57
                                    

Pagi hari menyapa dua sejoli yang sedang asik mengemong satu sama lain di atas kasur. Setelah Jay membersihkan diri dan menginfokan bahwa kedua orang tuanya sudah berangkat kerja, ia melanjutkan pagi harinya dengan berbagi kehangatan bersama sang kekasih yang manis seperti biasa.

"Yang, temenku katanya pada follow ig kamu. Minta di follow balik." ucap Jay seraya mengelusi rambut halus si manis.

Jungwon yang saat ini bersandar pada dada bidang Jay mendongak sekilas, "Yang mana?" tanyanya.

"Yang pada ketemu di Hybe dulu itu."

"Oh.."

Jungwon meraih ponselnya yang semalam ia letakkan tak jauh dari kasur. Ia sodorkan benda pipih itu pada Jay kemudian berucap, "Kalau boleh, kamu aja yang follow back-in."

Mendengar hal tersebut, Jay langsung membuka kunci ponsel pacarnya, kemudian membuka aplikasi instagram.


Ok, all blocked.

Terhitung ada 6 username perempuan himpunannya dan 3 username laki-laki. Sisanya yang tak Jay kenal ia biarkan, tapi 9 orang yang ia tahu siapa saja itu sudah pasti terblock olehnya.

Siapa suruh dekat-dekat Jungwon? Sudah berpawang, tahu! Jungwon-nya tidak boleh disentuh walaupun secara daring. Hak paten Jay Park.

"Nih, udah." ucap Jay, mengembalikan ponsel si manis setelah melancarkan aksi blokadenya. Senyumnya mengembang puas.

Jungwon pun tak mengecek, ia letakkan ponselnya lagi dan lanjut memainkan jemari Jay dengan seksama. Masih dengan bersandar pada Jay, ia sesekali melirik pandang wajah tampan kekasihnya itu. Yang dilirik hanya tersenyum menatapnya.

Ah, dunia serasa milik berdua.

"Yang, kamu pernah minum wine?"

Jungwon mengerucutkan bibir, "Pasti kamu mau ngajak aku ya?"

Dan tebakannya tak meleset, Jay bangkit perlahan setelah meminggirkan tubuh kurus Jungwon dari dadanya. Ia berjalan menuju space di dekat kulkas yang sedari kemarin tertutup rapat. Kemudian ia membuka tempat penyimpanan itu dan mengeluarkan sebuah botol berwarna gelap legam.

"Mau nggak?" tawar Jay.

Jungwon masih terdiam hingga Jay duduk kembali di sebelahnya. Jujur saja, Jungwon bukan anak sebaik sepolos selugu penampakannya. Ia pernah mencoba rokok, namun tidak cocok. Ia juga pernah mencoba minuman keras, bukan semahal wine namun tetap saja beralkohol tinggi, dan... ia juga tidak cocok.

Saat mabuk, Jungwon seperti bukan dirinya sendiri. Dan mengingat hal itu membuatnya bergidik. Bagaimana jika Jay malah ilfeel alias ilang feeling setelah tahu mabuknya Jungwon?

"Kamu aja, Bang. Aku temenin." balas Jungwon akhirnya.

Jay pun mendesah sesal, "Ih.. Kamu tuh! Aman kok nggak ada orang di rumah. Kalaupun ada juga nggak masalah, orang ini legal kok dibeliin Papaku sendiri."

"Yang, ayo atuh.." bujuk Jay lagi, entah memiliki tujuan apa di pagi yang baru menyapa sudah ingin berpesta.

Jungwon menggeleng, "Nggak mood, Bang. Kalau kamu mau silahkan, aku nemenin ajaaaa.."

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang