11 - papa

4.6K 278 18
                                    

inspired by this art from twitter💙

inspired by this art from twitter💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





















"Ngeyel ya kalau dibilangin tidur sama Seongwon dulu, Won.."

Jay menghela napas dengan berat. Napasnya tersengal hanya sekedar mengucapkan beberapa kata saja. Hidungnya tersumbat dan panas. Ia sedang sakit sekarang.

"Kamu itu nggak bisa tidur sendiri." balas Jungwon masih kekeuh dengan pilihannya untuk tetap menemani Jay di kamar.

"Seongwon udah tidur?" tanya Jay, mendekat perlahan pada kasurnya.

Jungwon menegakkan punggung. Ia tersenyum manis melihat Jay sudah mau mendekatinya setelah seharian menjaga jarak karena khawatir akan menularinya.

"Udah, kayaknya capek banget ya SD jaman sekarang tuh. Anaknya ngeluh mulu." cerita Jungwon.

Ia menyibak selimut, "Sini, senderan ke aku, Bang. Pusing nggak?" tawarnya dengan manis.

Jay terkekeh, "Aku takut kamu ketularan, Sayang. Ini aja aku ketular dari sekretarisku. Bersin-bersin mulu pas di ruangan, ending nya beneran aku ikut kayak gini."

"Makanya sekretaris itu dibedain ruangannya! Salah sendiri nggak nurut. Lagian kenapa harus seruangan sih? Keenakan dia." balas Jungwon ketus.

Jay menggeleng, "Aku butuh dia, Yang."

"Kamu ngomong begitu kayak yang deket banget sama si cewek ini."

Jay memejam sebentar, ia memijit kepalanya lalu perlahan duduk di kasur, bersebelahan dengan Jungwon.

"It's not really a great time to talk about your sudden jealousy. I'm not into girls, remember? Even if my secretary is a man, I'm not gonna treat them the way I treat you, Sayang. I'm into you, I'm yours after all."

"Aku pernah baca buku, kadang penyakit macam gini karena ada kontak langsung like kisses or even a sex."

"Yang—"

"I know! It just a book. Aku cuma bilang aja."

Jay merebahkan diri, "Aku nggak mau bahas ini." gumamnya tiba-tiba kesal karena tertuduh.



"Lah? Kok marah? Kayak ngerasa?"

Mendengar itu Jay langsung menolehkan kepala, "You better stop now." peringatnya dengan nada geram.

bromance : jaywon [✓]Where stories live. Discover now