4 - backstreet

5.1K 292 73
                                    

flashback










Being gay is not that easy.

Jay selalu mengusahakan hubungannya bersama Jungwon nampak normal di hadapan keduanya. Jay tak ingin Jungwon terbebani dengan tekanan moral, sosial, atau lainnya. Jay ingin Jungwon merasa bahagia berpacaran dengannya walau dengan bayangan masa depan yang suram, pada kala itu.


"Kamu jangan sering-sering anter aku deh, Bang. Nanti kena omongan orang." ucap Jungwon pagi itu.

Jungwon menyantap sarapannya yang dibuatkan oleh Jay. Ia mendongak saat Jay tak merespon, "Temenku banyak yang nanyain, kok bisa aku sama kamu sering berangkat bareng. Jawaban temen nongkrong udah terlalu basi."

Jay dari balik dapur mengangkat alis, "Nggak usah didengerin lah, lagian kita nggak making out or doing something dirty in front of them. It's not even a problem, Yang. Nggak usah diwaro kalau ada yang nanyain."

"Ya nggak bisa, Bang. Banyak yang nanyain kenapa aku nggak nongkrong lagi sama mereka atau sekedar ke parkiran jurusan."

"Emang aku pernah larang kamu nongkrong?" sahut Jay terlalu cepat, terkesan marah.

Jungwon mengunci tatapan, "Lah? Kok marah sih?" tanyanya menuduh.

Jay menghela napas, "Enggak, Won.. Aku kan cuma nanyain sekalian negesin kalau aku nggak pernah loh larang kamu nongkrong."

Mendengar Jay memanggilnya 'Won' instead of 'Yang' semakin memperburuk pikiran Jungwon. Selera makannya menghilang seketika.

"Ya udah, aku berangkat sendiri hari ini." tandas Jungwon tanpa melihat Jay.

Pria Park terlampau peka, ia paham jika Jungwon seperti ini, tandanya sedang ada yang salah dari dirinya. Ia menghela napas, lalu meninggalkan cucian piringnya. Ia membersihkan tangan sebelum menghampiri Jungwon.

Jay menarik kursinya untuk duduk di samping si pria manis. Ia tepuk paha Jungwon dengan lembut, "Ayo, diobrolin. Jangan gini, Won." ucap Jay.

Jungwon berpura-pura, "Lah? Aku ngapain?" tanyanya bermuka dua.

Jay menggeleng, "Kamu... Ma...Rah..." balasnya seraya menegaskan tiap suku kata dengan gerakan tangan ke kanan dan kiri.

"Enggak. Aku kan ngelanjutin apa yang kamu bilang. Kamu nggak ngelarang aku selama ini, kan? Ya udah, aku mau berangkat sendiri hari ini. Sekalian, pulangnya aku nongkrong dulu sama anak Kimia."

"Tuh ya, marah kamu."

Jungwon menghela napasnya. Ia mendorong piringnya cukup dengan tekanan, menghasilkan dentingan kecil yang membuat Jay berperasaan buruk.

"Won.." panggil Jay.

Pria manis itu menukikkan alis, ia berbalik menatap Jay, "Wan Won Wan Won aja kenapa sih!?" ucapnya tak santai.

Jay menaikkan alis, "Ya udah iyaaa, kamu motoran sendiri aja deh hari ini. Nongkrong juga sana. Pulangnya jangan malem-malem.." sahutnya mengalah.



+
+
+



Jay tersenyum kecil.

bromance : jaywon [✓]Where stories live. Discover now