1 - emosi

7K 399 48
                                    

Jay terkekeh kecil melihat postingannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay terkekeh kecil melihat postingannya. Ia melihat ke arah Jungwon yang nampak juga memainkan ponsel.

"Kamu ngepost apa lagi?" tanya Jungwon tanpa melihat Jay.

Jungwon langsung menaikkan alisnya saat membuka notifikasi tag akun instagramnya, "Jangan bucin-bucin lah udah tua juga. Lagian bohong banget, orang Seongwon lagi di Seattle, kita di sini." ucapnya dengan mengerutkan dahi.

Jay mencebil tak terima, ia mendekat ke arah prianya itu lalu menyilangkan lengan, "Asli, Yang. Sadar apa enggak, kamu marah terus sama aku semingguan ini. Aku awalnya biasa aja, tapi kamu beneran sensi tiap aku ngapa-ngapain."

"Apa sih? Enggak kok." sahut Jungwon.

Jay yang kali ini mengerutkan dahi, "Iya. Kamu iya. Aku bangun tidur telat, kamu marah. Padahal aku kan nggak ada jadwal apa-apa. Aku mandi lama juga kamu marahin, padahal kamu lebih lama. Aku sarapan pakai tangan pun kamu marahin, padahal itu kan aku cuma nyicip doang."

"Bang..."

"Kalau kamu pakai alasan kangen Seongwon, ya sama lah. Aku juga kangen sama anakku. Aku cuma berusaha nikmatin waktu di sini, berusaha baik-baik aja jauh dari Seongwon. Kamunya yang ngerusak mood terus!"

Jungwon langsung tercekat saat tiba-tiba suara Jay menaik. Ia langsung berdiri menatap tajam Jay, "Kangen anakku itu bukan alasan tapi fakta. Aku nggak pernah mikir aneh-aneh! Aku biasanya juga gini. Aku capek, tiap hari aku bolak-balik nyari data penelitian. Itu juga kamu anggap alasan? Terus apa? Aku harus apa? Diem aja? Kamu aja marah kalau aku diemin. Emangnya aku nggak boleh ngerasa capek? Nggak boleh mood ngedown? Kamu pikir jadi manusia harus happy terus?"

Jay memundur satu langkah karena Jungwon terus menyerangnya. Pria manis itu bahkan sudah menekuk wajahnya emosi. Namun di sini Jay merasa tak salah pula. Bukankah aksinya sudah benar? Jay ingin suaminya menikmati waktu di Indonesia. Menikmati hari-harinya agar tak sampai berperasaan buruk.

"Kamu kalau dikasih tahu jangan kayak gitu." ucap Jay mendominasi.

Jungwon menghembuskan napasnya berat, "Ya kamu yang dikasih tahu jangan gitu!" balasnya keras.

"Yang Jungwon.."

"Apa?!"

Jay langsung tertegun. Rasa kesalnya memuncak. Ia pun menatap Jungwon dengan tajam.

"Kamu ini kenapa sih? Kan bisa ngobrol baik-baik! Jangan mulai lagi deh. Aku kan udah bilang dari pas hari pertama kita sampai sini. Kalau ada apa-apa bilang, kalau capek ya bilang kamu butuh apa.. Kamu mau apa.. Kalau kamu diem, sekalinya dideketin malah marah-marah, aku harus ngapain selain ngingetin kamu?"

Jungwon mendecak tanpa menjawab. Ia melangkah pergi melewati Jay begitu saja dan memutus konfrontasinya.

Pria Park yang merasa diabaikan langsung naik pitam. Dengan cepat ia mencengkram lengan Jungwon kemudian menarik pria itu hingga menghadapnya kembali.

bromance : jaywon [✓]Where stories live. Discover now