jealousy

5.3K 268 73
                                    

nggak banyak yang request but aku kangen jaywon bucin di book ini, hehe :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

nggak banyak yang request but aku kangen jaywon bucin di book ini, hehe :)



















Jay yang notabene pegawai baru di perusahaannya berusaha sekali menjaga sikap. Walaupun memang rekan kerjanya pun sudah tahu bahwa ia adalah calon bos mereka suatusaat nanti, tapi tetap saja, saat ini Jay adalah junior rekan kerjanya.

Hari itu bertepatan adalah jadwal wajib Jay dan Jungwon untuk saling menelpon. Akhir minggu bagi Jay dan juga akhir kesibukan perkuliahan Jungwon.

"Let's grab some drink with the others, Park!" ajak salah seorang rekan Jay dengan semangat.

Ia tertawa singkat, baru saja hendak menolak tapi seniornya yang lain bersorak heboh. Menepis tolakan yang bahkan belum Jay sempat katakan.

"T-tapi..." bingung Jay harus bagaimana. Ia melirik ponselnya yang kebetulan kehabisan dayanya pula.

"Jay! Come on, dude!"

Jay tersenyum tipis. Mau bagaimana lagi? Ia akhirnya menyetujui dengan ramah, lalu menanamkan dalam otaknya untuk segera mengisi baterai ponselnya. Minimal ia harus meminta ijin pacar manisnya, kan?










Malam semakin larut. Jay dan sekawanan yang lain sudah tepar tak bernyawa.

Sudah tak perlu ditanya, Jay tak ingat untuk mengurus ponselnya. Ia terus menerus dijebak oleh para rekan kerjanya hingga mabuk berat.

"Gue yang urus pesen taksi satu-satu." ucap salah seorang rekan Jay yang memang bertugas sejak awal. Ia sudah mendata alamat tempat tinggal semua yang hadir dalam pesta malam itu, memastikan tak ada satu atau lebih rekannya tertinggal di jalanan.

Hingga tiba akhirnya Jay bisa sampai dengan selamat di apartemennya.

"Papa tahu kamu masih muda, tapi lain kali jangan minum banyak-banyak gini." keluh Papa James saat mendapati putranya itu beberapa kali salah memasukkan pin apartemennya.

Papa James kebetulan sedang berada di kediaman Jay, berkunjung singkat namun berakhir menginap karena menunggui kabar putranya itu.

"My phone... I need... my... pho—uURGH!!"

Papa James memejam erat. Aroma mutahan Jay langsung menguar ke penjuru ruangan. Ia menatap putranya bergantian dengan lantai yang kini kotor menjijikan.

"Lucky you, you're my only son, Jay Park..." lirihnya berakhir membantu Jay membersihkan diri.










Pagi harinya, Jay terbangun dengan kepala seolah dihantam benda keras. Ia bahkan tak kuat berdiri. Saat ia melangkahkan kaki, dunia serasa berputar. Tepat saat ia akan jatuh, Papa James tiba-tiba muncul dari arah kamar mandi kamar Jay, lalu berlari menangkap tubuh putra sematawayangnya itu.

bromance : jaywon [✓]Where stories live. Discover now