19. Candu🔞

23.3K 814 46
                                    

Jungwon melenguh lemas, ia tak kuat lagi mengangkat kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jungwon melenguh lemas, ia tak kuat lagi mengangkat kepalanya. Pinggangnya seperti akan remuk. Kakinya tak kuat menahan tubuh. Keringatnya bercucuran, suhu tubuhnya meningkat mengabaikan suhu asli pagi hari itu.

Ia menunduk, membiarkan Jay terus memompanya di belakang sana. Prianya itu membantu Jungwon untuk menungging. Jay menahan pinggang Jungwon agar tetap pada posisinya, dengan cara melingkarkan lengannya pada pinggang si manis. Ia mendesis panas.

"Hnng.." desah Jay tertahan. Ia melihat sosok Jungwon yang saat ini menungging di hadapannya. Si manisnya tampak lelah. Jay pun sudah hampir mencapai puncak, namun belum saatnya.

Ia memajukan tubuh hingga bagian depannya menempel pada punggung Jungwon. Ia mengecup pundak, leher, hingga menuju pipi memerah si manis. "Sebentar lagi, Yang.. Ahh.." bisiknya sensual.

Jungwon tak dapat menjawab, ia hanya mengangguk pasrah. Jay benar-benar menunjukkan kuasanya dalam seks. Semalam, Jungwon mencapai puncak dua kali. Pagi ini, ia sudah keluar sebanyak empat kali. Jay sendiri masih terus mengejar, ia sudah keluar satu kali sebelumnya, namun penisnya tak puas dan masih menegak sempurna mengakibatkan seks pagi mereka tak segera usai.

Bekas kondom semalam pun belum dibersihkan, lalu bertambah dengan bekas keluarnya sperma pertama Jay. Kamar mereka sangatlah kotor.

"Bang, aku... nggak kuat-Ahk!"
Jungwon menggenggam erat bantalnya, ia mencapai puncak bahkan tanpa menyentuh penisnya. Kasur di bawah Jungwon sudahlah sangat lembab, ia dapat merasakan betapa basahnya kasur mereka karena cipatran keringat dan sperma keduanya.

Jay yang menyadari Jungwon sudah mencapai puncak langsung memeluknya erat, ia tambah kecepatan penisnya menghujam Jungwon. Hingga akhirnya ia mendekati puncak, tangannya memutar kepala Jungwon dengan lembut, "Look at me.. Aahk!" ucapnya tertahan.

Dua tusukan terakhir Jay lakukan secara total. Penisnya sukses menggedor isi anus Jungwon. Si manis itu mengerang lemah bersamaan dengan Jay yang meneriakkan namanya dengan sensual.

Sempurna.

Seks di pagi hari sangatlah sempurna.

Jay melempar tubuhnya ke samping, ia terlentang dan menatap langit kamarnya. Mengatur napas dengan senyuman mengembang puas.

"Bang, aku mau mandi..."
Suara Jungwon menyadarkan Jay. Ia memiringkan posisi, mengelus lembut punggung telanjang Jungwon yang saat ini merebahkan diri dengan telungkup.

"Mau aku mandiin?" tawar Jay dengan senyumannya.

Jungwon mendecak, "Nggak mau! Nanti malah nggak jadi mandi!" jawabnya kesal.

Jay terkekeh sekilas. Ia mengecup bibir memerah kekasihnya itu. Telapaknya yang sebelum ini berada di punggung pun turun ke bawah, menuju pantat mulus si manis. Ia usapi gundukan favoritnya yang sukses membuat Jay mabuk kepayang itu, "Maaf ya, morning heat." bisik Jay seperti tanpa dosa.

bromance : jaywon [✓]Where stories live. Discover now