25. Jaywon 3.0

11.3K 745 476
                                    

siap-siap aja deh🙂

sorry for typos!































Jay nampak tersenyum-senyum kecil melihat balasan pesan Jungwon. Ah, sudah lama sekali ia tak bertukar pesan dengan si manisnya itu. Ia berusaha fokus membalas dengan kasual, berusaha membuat Jungwon tak risih.

Di sisi berlawanan, Jake nampak memandangi sepupunya itu. Dasar bucin, batinnya jijik.

"Lo niatan balikan apa gimana?" tanya Jake langsung menohok.

Jay mendogak, mengedikkan bahu, "Gue belum tentu dimaafin. Tapi kalau lo nanya ke gue, jelas gue mau."

"Lo cuma niat minta maaf aja? Nggak ada maksud lain?" lanjut Jake mengintrogasi.

"Iyaaaa. Gue belum dimaafin, Jake. Kalau gue aneh-aneh, nggak akan selesai ini pekara."

Jake nampak menimbang-nimbang, haruskah ia mencegah Jay bertemu tatap dengan mantan kekasihnya itu? Bagaimana jika mereka malah semakin runyam? Bagaimana jika Jay kembali terluka?

"Jangan lupain fakta Jungwon nyium mantan ceweknya dalam keadaan sadar. Jangan lupain fakta dia nggak nolak dan ngebales ciuman itu. Jangan lupain fakta dia bonyokin elo tanpa ampun."

Jake menatap tajam pada Jay. Pria Park nampak tertegun. Ia baru tersadar memang sempat mengesampingkan permasalahan mereka. Tapi... Jungwon sudah jujur padanya di hari mereka putus. Saat itu Jay memang marah besar dan mengusir Jungwon, tapi sekarang ia lebih memilih tetap bersama Jungwon daripada harus sengsara tanpanya.

Apa yang Jay lakukan sama dengan Jungwon. Ketika mereka bersama, itu menyakitkan. Namun jika mereka tak bersama, itu lebih menyakitkan lagi.

"You need to tell him about your coming out too." lanjut Jake.

Jay mengangguk setuju. "My mom told me I still love him. Mama gue yang nyuruh buat ngehubungin Jungwon dan minta maaf. Tapi gue ngehindar mulu, takut gamon."

"Indeed you are gamon, Bangsat!"

Jay menatap sinis. "Ya karena itu. Gue capek nyibukin diri. Kebetulan lagi kepikiran dia, ketemu di Hybe, dan what a freak coincidence Samuel minta kita nganterin dia. Gue punya feeling Tuhan mau gue sama Jungwon barengan lagi."

Mendengar kata Tuhan, Jake langsung melempar sebuah bantal ke arah Jay, "Jangan bawa-bawa Tuhan lo." ucapnya mewaspadai. Jay hanya mencebil kesal.

"Terus mau lo ajak ketemuan dimana? Jangan di apartemen kalau saran gue. Ntar anak orang lu entot baru bilang maafin."

"NGGAK GITU JUGA LAH JAKE!"

Jake mengangkat bahu, "Lo sangean. Inget." balasnya.

Bibir tipis Jay mengerucut dengan tatapan tak terima, "Nggak akan. Gue serius mau ngobrol. Kalau dimaafin syukur. Minimal, hubungan pertemanan gue sama dia bisa balik lagi."

Mendengar ucapan sepupunya, Jake hanya menghela napas. Ia memajukan diri untuk menepuk pundak Jay beberapa kali.

"Goodluck, bro."



bromance : jaywon [✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz