He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson

1K 100 33
                                    

"Gala!!"

Felly adalah satu-satunya orang yang menyambut kedatangan anaknya. Dia segera memeluk Galaxy dan menciumi wajahnya dengan sayang.

Sementara Alberto langsung ditarik oleh Nafelly dan Samuel agar berada di tengah-tengah mereka. Aura hitam masih mengelilingi Nafelly dan Samuel, sementara Alberto merasa kehilangan jiwanya karena dipermainkan oleh keluarga ini sedari tadi. Dan bahkan ada tambahan personil yaitu Nafelly.

"Baiklah, ada acara apa hari ini?" Galaxy yang tidak menyadari aura hitam itu pun hanya tersenyum senang dan menatap sekitar. "Apakah ada kabar bahagia? Siapa gadis itu? Apa kalian mengadopsi anak?"

"Bukan!!" Felix dan Nafelly berseru dengan bersamaan. Nafelly dan Felix saling melotot. Felix memalingkan wajahnya, sementara Nafelly menahan diri untuk tidak berdecih dan mengatakan OGAH! dengan keras-keras.

"Oh, benarkah? Lalu, siapa dia? Tidak mungkin calon istri kakakku, kan? Karena Samuel akan menikah dengan Alberto."

Alberto menghela napas panjang. "Lagi-lagi aku."

Felly tersenyum cerah dan menepuk punggung Galaxy. "Kita bisa membicarakan tentang itu nanti."

Galaxy mengedikan bahunya dengan santai. "Aku sudah menebak. Melihat mereka berdua tidak menyangkal satu sama lain seperti sebelumnya, maka artinya adalah mereka memang pasangan."

Nafelly mau pun Samuel tersentak. Sementara Nafelly tersenyum lebar karena Galaxy menebak bahwa Nafelly dan Samuel adalah pasangan, Samuel segera memelototi Nafelly saat melihat Nafelly tersenyum malu-malu.

"Jadi, apakah hari ini penentuan tanggal pernikahan Alberto dan Samuel?"

Samuel tertawa kencang, sementara Nafelly menggeram kesal. Dia lupa bahwa ada dua pertanyaan yang diajukan Galaxy, sebelumnya.

Alberto menghela napas panjang. Merasa akan emosi jiwa jika berada di sini lebih lama, Alberto mulai berbicara. "Kalau begitu, saya pergi terlebih dahulu. Saya akan kembali saat malam untuk menjemput Nona Naf—Christina."

"Eh? Kenapa mempelainya malah pergi lebih dulu?"

"Silakan Anda dan kakak Anda saja yang menentukan tanggal pernikahan."

"Alberto, kau tidak mungkin ingin menikahi kami berdua, kan?"

Alberto membuka dan menutup mulutnya berkali-kali. Merasa akan dipelesetkan jika dia berbicara lagi, Alberto segera menutup mulutnya dan berbicara pada Felly saja. "Kalau begitu, Nyonya Wilkinson, saya pamit dahulu."

Felly tersenyum tipis. "Aku sempat berkata pada suamiku untuk membiarkanmu mencicipi resep terbaruku. Namun, jika kau sudah memutuskan, apa boleh buat?"

Alberto membalas senyuman tipis Felly. "Anda hanya harus memanggil saya seperti biasanya, Nyonya."

"Baiklah. Hati-hati di jalan, kalau begitu." Felly segera mendekat dan mengusap kepala Alberto sebelum Alberto berbalik pergi setelah pamit.

"Hah ... benar-benar menantu yang baik dan sopan," kata Felix sambil tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya. Felix lalu menatap ke arah Galaxy. "Bagaimana? Apa kau sudah melakukan apa yang kusuruh?"

Galaxy tersenyum lebar. "Ayah, sejak kapan aku tidak menurutimu?" balasnya sambil tertawa ramah.

Felix ikut tertawa, namun tawanya terdengar jahat.

Sementara Felly merasa heran dengan kelakuan ayah dan anak itu. "Apa yang kalian rencanakan?"

Galaxy dan Felix hanya membalas dengan senyuman misterius.

Samuel memicingkan matanya melihat aura-aura tidak sedap itu. "Aku mencium bau-bau perbuatan dosa."

Tidak lama setelah ucapannya, suara orang yang berlarian tiba-tiba terdengar menggema. Alberto datang kembali dengan napasnya yang terengah-engah dan rambutnya yang acak-acakan. Wajahnya pun sudah memerah dan setitik air mata jatuh di sudut mata kirinya. "Apa ini bayangan saya saja atau memang mobil saya tertabrak oleh mobil Tuan Galaxy di sana?"

I Love My President Though He Is PsychoWhere stories live. Discover now