He Is Psycho 16 : Nafelly Gila

983 104 18
                                    

Samuel menghela napas panjang. Pandangannya terarah pada Nafelly yang sedang terbaring dia atas kasur hotel. Butuh puluhan menit untuk Samuel menenangkan Nafelly dan membawanya ke hotel di mana hanya ada mereka berdua. Tidak mungkin untuknya tetap berada di sana. Di tengah-tengah penonton yang mencoba menyentuh Nafelly namun malah membuatnya semakin histeris.

Alis Samuel mengernyit, memikirkan siapa sebenarnya Nafelly. Tentang identitasnya dan juga tentang siapa yang memukulinya.

Apakah Alberto?

Tidak mungkin.

Tidak mungkin Alberto melakukan apa yang merugikan orang lain, dan lebih tidak mungkin lagi jika Nafelly betah berada di sekitar orang yang sudah menyiksanya.

Lalu siapa sebenarnya?

Ddrrt! Ddrrt!!

Telepon yang berada di genggaman Samuel bergetar. Samuel sedari tadi sudah memegangi ponselnya karena dia sempat menelepon Alberto. Namun entah kenapa, Alberto juga tidak dapat dihubungi seolah Alberto benar-benar pelakunya.

Namun, Samuel seketika menghela napas panjang saat yang dilihatnya bukanlah nama orang yang sedari tadi dia tunggu. Nama Galaxy di ponselnya, membuat Samuel segera menolaknya tanpa menunggu dering selanjutnya.

Beberapa detik kemudian, muncul sebuah notifikasi di ponselnya. Hanya 2 kata, namun membuat Samuel merinding seketika.

Adik Sinting
Ini aku.

Hanya kalimat itu saja, dan Samuel segera menyadari bahwa itu adalah Alberto yang sedang kesal. Dan dia segera merasa bersalah karena sudah meninggalkan Alberto di taman bermain.

Ddrrt!

Samuel menelan ludah susah payah dan segera menjawab panggilannya tanpa menunggu dering ketiga. "H-halo?"

"Aku penasaran kenapa kau sekarang ada di hotel bersama Nona Christina."

Dibombardir oleh kalimat to the point itu, membuat Samuel segera membenarkan posisi duduknya dengan sopan.

"Dia menjawabnya? Woah, hahaha luar biasa! Hanya dua kata!" Dan suara Galaxy yang menggema, membuat Samuel merasa kesal seketika.

"Kau sendiri ke mana saja? Aku meneleponmu sedari tadi!"

"Hah ... Tuan Sam, apa kau lupa jika ponselku dipinjam Nona Christina sedari pagi? Dia belum mengembalikannya walaupun mendapatkan ponsel baru. Ponsel miliknya bahkan belum aku setting. Dan menurutmu, bagaimana aku mengetahui lokasi kalian tanpa bertanya padamu terlebih dahulu?"

Samuel mengedipkan matanya berkali-kali. "O-oh, benarkah? Lalu, kenapa aku tidak mendengar nada dering ponselmu?"

"Nona Christina selalu terganggu oleh notifikasi saat memainkan game, jadi aku mematikannya."

"Sungguh?!" Samuel sedikit terkejut, karena Alberto tidak pernah mematikan nada dering ponsel sekali pun. Samuel segera menghampiri Nafelly, meraba jaket yang digunakannya dan benar-benar mendapati ponsel milik Alberto. "Woah, luar biasa tentang bagaimana kau mengikuti kami tanpa ponsel."

"Aku memiliki 2 ponsel, jika kau lupa."

"Ponsel jadul yang kau gunakan hanya untuk menyimpan file? Kau bahkan tidak bisa menggunakan internet dengan ponsel itu. Apa karena itu kau menggunakan ponsel Galaxy untuk meneleponku?"

"Ya. Lebih dari itu, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Nona Christina dan kau pergi duluan?"

"Dan kenapa kau tidak mengajakku ke taman bermain? Aku hanya memiliki acara amal, hari ini."

I Love My President Though He Is PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang