She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi

346 34 2
                                    

"Ini proposal yang diberikan oleh Tim Marketing. Saya sudah membacanya dan kurang lebih, mereka merencanakannya sama seperti tahun kemarin. Yang membedakan hanya penyanyi Scott yang akan diganti dengan Galaxy." Alberto menerangkan file yang diberikannya pada Samuel.

Sementara Samuel hanya duduk di kursinya dan membuka file di atas meja itu dengan malas. Dia menghela napas panjang dan memijat pelipisnya dengan frustrasi. "Kenapa setiap tahun mereka menyarankan adik bodohku itu untuk hadir di setiap acara besar perusahaan? Lagu-lagunya bahkan tidak bisa melebihi Justin Bieber."

"Kau tahu orang-orang perusahaan suka bergosip. Setelah kau memecat karyawan-karyawanmu secara tidak hormat, karyawan-karyawan yang lain sangat ingin melihatmu kesal dan menolak membawa Galaxy ke dalam acara kali ini. Mereka berpikir jika kalian berdua bersaing." Alberto berujar santai sambil menyerahkan file lain di sisi meja Samuel.

Samuel hanya mendengus geli dan menyimpan file yang tadi dibacanya. Menaruhnya di tumpukan atas file yang lain. "Kau terdengar kesal padahal aku membelamu."

"Saya tidak kesal."

"Kau terdengar benar-benar kesal, sekarang."

Alberto menghela napas panjang. "Saya hanya tidak menyukai ketidakadilan. Itu saja."

"Mereka tidak adil padamu, aku tidak adil pada mereka. Kau berpikir bahwa dunia tidak adil, begitu pun dengan mereka. Jika semua manusia berpikir bahwa dunia tidak adil, bukankah itu berarti bahwa dunia ini sangat adil?" Terang Samuel dengan senyum penuh kebanggaannya, dan meraih file lain dengan matanya yang masih memperhatikan wajah kesal Alberto.

Dan Alberto hanya menghela napas panjang. Saat ini dia sedang bekerja, jadi tidak bisa mengumpat dengan leluasa.

Samuel membuka file lain yang diberikan oleh Alberto, dan mengerutkan alisnya dengan heran. "Apa ini?" tanyanya sambil membaca file di hadapannya dengan teliti. "Kau menyelidiki Nafelly, ibu kandungku?"

Alberto menundukkan kepalanya sedikit, merasa bersalah karena menyelidiki ibu kandung Samuel tanpa izin. "Maafkan aku ...."

"Bukan itu. Aku tidak marah karena aku pun pernah menyelidikinya. Yang kuherankan adalah, kenapa kau menyelidiki wanita ini?"

Alberto mencondongkan tubuhnya, membalik beberapa halaman dan berhenti. Dia menunjuk satu baris kalimat yang ada di sana. "Ini. Aku menemukan ini."

Samuel mengerutkan alisnya dalam-dalam dan mengedipkan matanya berkali-kali. "Apa ini benar-benar terjadi padanya? Aku tidak pernah memperhatikan."

"Yah ..." Alberto menghela napas panjang. "Saya berencana menyekolahkan Nafelly. Namun, karena kekurangan identitas aslinya, banyak file yang harus dibuat. Saya tidak tahu harus memulai dari mana dan akhirnya mengintip kehidupan ibu kandungmu sedikit. Lalu saya menemukan bahwa Nafelly Christine yang merupakan ibu kandungmu pun, mendapatkan kekerasan oleh orang tuanya. Terutama ayahnya. Karena semenjak ibunya meninggal, dia hanya tinggal dengan ayahnya yang tukang judi."

Samuel memperhatikan kata-kata itu dengan hati-hati, kemudian menganggukkan kepalanya berkali-kali. "Oh baiklah. Aku mengerti. Pantas saja dia menjadi pelacur."

Alberto tersentak sedikit dan mengeraskan rahangnya saat mendengar kata-kata tajam Samuel. [Padahal itu ibunya. Tapi kenapa dia ...] Alberto membatin dengan sedih. "Bukankah dia sangat mirip dengan Nafelly Christine yang kita kenal?"

Samuel mendengus geli. "Ya. Bisa saja. Mereka sama-sama binal seperti pelacur."

Alberto mengerutkan alisnya dalam-dalam. "Nafelly tidak begitu. Dia tidak pernah berperilaku tidak sopan."

Samuel mendelik kesal. "Kau tidak tahu saja bagaimana perlakuannya terhadapku."

"Tapi Nafelly—"

"Alberto! Aku sudah selesai!!"

I Love My President Though He Is PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang