He Is Psycho 13 : Membunuhnya

920 119 19
                                    

Sebenarnya, untuk membeli pakaian dan lain sebagainya, Alberto berniat untuk membelinya di ruko pinggir jalan. Selain memiliki harga murah, ruko di pinggir jalan juga bisa melakukan negosiasi untuk potongan harga. Maka dari itu, Alberto berniat untuk ke sana. Tetapi, dengan Samuel yang membawa black card dan berkata, "Aku akan membayar semuanya." maka, mereka memutuskan untuk pergi ke mall saja.

Mobil milik Samuel disimpan di apartemen Alberto, sedangkan mereka pergi menggunakan mobil baru Alberto. Ada beberapa bagian mobil yang masih tertutupi oleh plastik dan Alberto masih tidak terbiasa dengan kursi mobil yang sangat empuk dan nyaman ini. Dan walaupun Alberto berpikir untuk mengganti mobil ini di masa depan, Alberto pikir itu akan menghabiskan waktu seumur hidupnya untuk menggantinya. Jadi, mau tidak mau akhirnya Alberto menerima mobil yang diberikan secara paksa padanya itu.

"Alberto! Alberto! Ada crepes!!" Nafelly berseru di kursi belakang sambil melompat-lompat di tempatnya. Samuel yang ada di sampingnya hanya mendongak untuk melihat pedagang jalanan yang ditunjuk Nafelly.

Sebelumnya, karena Samuel ingin duduk di depan, Nafelly jadi ikutan ingin duduk di depan, dan membuat Alberto lelah lagi dan menyuruh mereka berdua duduk di belakang sementara kursi di samping Alberto dikosongkan.

Alberto sudah tahu apa yang dimaksud oleh Nafelly tanpa harus mendengarnya lebih jauh. Dia segera menepikan mobil dan parkir di belakang roda crepes tersebut. "Kau mau rasa apa?" tanyanya sambil menoleh ke belakang.

"Aku ingin original dengan es krim di atasnya."

"Seperti kemarin?"

"Ya!"

"Baiklah." Alberto membuka jendela mobil dan memanggil penjual itu.

"Alberto, kau tidak menanyaiku?" Samuel tiba-tiba bertanya, membuat Alberto mengernyitkan alisnya dan menoleh ke belakang.

"Bos, kau mau?" Sebenarnya, Alberto bertanya untuk memastikan ucapan Samuel dan merasa heran kenapa Samuel ingin jajan crepes juga. Maksudnya, dia sudah 30 tahun dan Alberto saja bahkan tidak berniat membelinya.

Namun, Samuel malah tersenyum cerah dan mengangguk. "Aku juga rasa original dan es krim. Tambahkan selai stroberi di atasnya."

Alberto merasa syok ketika mendengar ucapan Samuel. Yang benar saja! Stroberi, katanya?! batinnya, merasa agak aneh dengan bosnya hari ini. Namun walaupun begitu, Alberto tetap memesankannya untuk Samuel.

"Kenapa kau mengikutiku?!" Nafelly memulai pertengkaran lagi. Dia mengerutkan alisnya dengan kesal.

Samuel menghela napas panjang. Dia mengangkat sebelah tangannya dan merentangkannya hingga ke kursi Nafelly. "Sungguh, kau ini benar-benar mencintaiku atau tidak?"

"Aku sungguh mencintaimu," kesal Nafelly. "Jika kau tidak percaya, kalau begitu tidurlah denganku!"

"Aku tidak mungkin tidur dengan anak kecil! Aku 30 tahun dan kau mungkin sekitar 20 tahun!"

Alberto ingin mengatakan bahwa umur Nafelly adalah 18 tahun, namun akhirnya tetap diam dan membiarkan anak-anak itu bertengkar.

"Lalu apa?! Cinta tidak mengenal umur!"

"Tentu saja cinta mengenal umur. Jika dunia tahu perbedaan usia kita, mereka akan berkata yang jelek-jelek terhadap kita. Khususnya untukmu!"

"Memangnya kenapa?! Aku hanya memerlukanmu. Aku tidak peduli dengan ocehan orang-orang di dunia ini!"

"Kau!!" Samuel segera menyentil kening Nafelly.

"Hey!! Kenapa kau memukulku?!"

Alberto menoleh dan memelototi Samuel. "Bos!! Kenapa kau memukulnya?!"

I Love My President Though He Is PsychoWhere stories live. Discover now