HSH - 9. Cloudy Menyerah

19.8K 2.4K 107
                                    

Cloudy melangkahkan kaki menuju rumah di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cloudy melangkahkan kaki menuju rumah di sebelahnya. Rumah megah bak istana yang hanya dihuni oleh seorang kakek tua dan beberapa pelayannya.

Sedikit terdengar seperti dongeng, tapi kenyataannya memang begitu. Di rumah itu Tuan Kendraja tinggal sebagai penguasa terhadap rumah-rumah di sekelilingnya yang dihuni oleh anak-anaknya sendiri dan keluarganya.

Keluarga Kendraja memang tinggal dalam satu komplek, bahkan berdekatan. Rumah Cloudy berada di sebelah kiri rumah Opa, rumah Arjuna berada di sebelah kanan rumah Opa, sedangkan rumah Windy berada tepat di depan rumah Opa.

Opa sengaja membuat rumah anak-anaknya berdekatan dengannya agar dia masih bisa bersama anak-anaknya sekalipun anak-anaknya sudah menikah.

Tidak sulit untuknya mengatur semuanya karena sebagian besar tanah di perumahan ini adalah milik Opa. Opa juga yang mendirikan rumah-rumah di perumahan ini untuk dijual atau disewakan. Jadi, julukan penguasa komplek memang tidak hanya sekedar julukan saja, tapi ada bukti nyatanya.

Dan, sekarang si Princess Cloudy harus menemuinya dan memberikan pengertian jika keputusan Opa kali ini jauh dari kata benar. Keputusan yang Cloudy maksud di sini adalah keputusan tentang Opa yang berniat menikahkan Windy dengan Elgar di usianya yang masih muda.

Hingga detik ini Cloudy masih belum rela jika Opa berniat merenggut masa remaja Windy. Cloudy belum siap kehilangan Windy yang sebentar lagi akan mempunyai keluarga sendiri.

Pasti si Thunder itu akan memonopoli Windy jika mereka sudah menikah nanti. Jika saat itu tiba, Cloudy sudah tidak punya hak untuk meminta Windy tetap bersamanya dan Arjuna. Sungguh menyedihkan nasib Windy karena harus mengikuti pemikiran kolot dari para orang tua.

Jika Cloudy tidak berhasil mengubah pemikiran Windy untuk tidak menyetujui perjodohan itu, sekarang Cloudy akan berusaha mengubah pemikiran dalangnya walau itu pasti akan jauh lebih sulit.

Yang pasti Cloudy tidak akan diam saja melihat Opa memperlakukan Windy layaknya dalang yang melakonkan wayang.

Raut wajah Cloudy berubah dalam hitungan detik saat kakinya sudah sampai di depan pintu rumah Opa. Tatapan yang sebelumnya tajam kini melembut. Senyum manis juga tampak menghiasi wajahnya. Dia harus menjadi gadis manis jika ingin melunakkan keras kepala Opa.

Melangkah santai dia memasuki rumah Opa. Pandangannya mengedar, mencari Opa yang kemungkinan ada di rumah karena dia tadi sempat melihat saat Opa pulang dari kantor.

Tidak perlu masuk lebih jauh ke dalam rumah karena Cloudy sudah berhasil menemukan Opa di ruang tamu. Tampak Opa sedang membaca majalah bisnis ditemani dengan secangkir kopi.

“Sore, Opa,” sapa Cloudy dengan tersenyum semanis mungkin.

Wajahnya tampak ceria. Dia memang paling bisa berakting dan menyesuaikan diri. Itulah yang membuat Arjuna sampai menjulukinya bunglon.

Home Shit Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang