HSH - 63. Cloudy Dieksekusi

15.8K 2.3K 160
                                    

Cloudy melongo saat hampir seluruh anggota keluarganya berbondong-bondong memasuki kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cloudy melongo saat hampir seluruh anggota keluarganya berbondong-bondong memasuki kamar. Bahkan Opa juga ikut.

Seingatnya tadi dia meminta Elgar memanggilkannya tukang urut. Kenapa yang datang malah keluarga besarnya?!

Guna meminta penjelasan tentang apa yang terjadi sekarang, Cloudy melirik cowok itu. Dia melempar tatapan bingung yang dibalas dengan angkatan bahu oleh Elgar. Dilihat dari ekspresinya, cowok itu juga tampak clueless.

“Kamu kok bisa sampai jatuh, sih, Clou? Lukanya parah, nggak?”

Mami berjalan tergesa-gesa menghampiri Cloudy yang sedang duduk bersandar di headbed. Dia mengambil duduk di pinggir ranjang lalu membuka selimut yang menutupi kaki Cloudy.

Matanya seketika membelalak saat melihat kaki Cloudy bengkak dan membiru. Sebuah plester yang menutupi luka itu semakin meyakinkan Novy kalau luka anaknya masuk dalam kategori parah.

“Ya ampun, Clou, sampai biru gini! Makanya, kalau jalan hati-hati.”

Mami menyerocos dengan melempar tatapan peringatan agar Cloudy lebih berhati-hati setelah ini.

Cloudy mengangguk, menurut.

Sebenarnya dia sudah berhati-hati kalau saja tidak ada seekor Sesha yang menubruknya dari belakang. Dibanding desainer, cewek itu lebih cocok menjadi kerbau.

“Kita bawa ke rumah sakit aja,” usul Opa, membuat Cloudy membulatkan mata.

Ya Tuhan, kenapa keluarganya berlebihan sekali!

“Nggak usah, Opa. Thunder udah manggilin tukang urut kok,” larang Cloudy cepat.

Tatapan Opa beralih pada Elgar.

Ditatap dengan serius seperti itu membuat Elgar salah tingkah. Dia berdiri canggung.

“Tukang urutnya baru bisa datang nanti malam, Opa.
Jadwalnya padat,” jawab Elgar sedikit takut karena dia yakin jawabannya tidak sesuai dengan yang Opa harapkan.

Benar saja, Opa langsung mendesah kecewa. Tampak sekali ketidakpuasan di wajahnya. Kini tatapannya mengarah pada Arjuna.

“Telepon Pak Rozak, Jun. Suruh datang ke sini,” perintah Opa.

Arjuna mengangguk lalu pamit keluar untuk menelepon tukang urut langganan selain yang baru saja ditelepon Elgar.

“Batalin aja, Gar. Kalau nggak cepat diurut takutnya kaki Cloudy semakin parah.”

Mengangguk, Elgar keluar untuk menelepon tukang urut yang baru setengah jam lalu dia hubungi untuk membatalkannya.

Kalau Opa yang meminta Elgar tidak berani menolak walaupun dia merasa tidak enak dengan tukang urut itu.

Tukang urut yang Elgar hubungi tadi memang masih menangani pasien lainnya. Katanya, sama-sama emergency dengan Cloudy yang memberi pengakuan ditubruk sapi. Pasien yang itu juga baru saja ditendang kuda.

Home Shit Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang