HSH - 62. Keseriusan Elgar

14.6K 2.5K 277
                                    

“Lo kenapa bilang kayak gitu, sih, tadi?”  tanya Cloudy setelah masuk mobil Elgar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo kenapa bilang kayak gitu, sih, tadi?”  tanya Cloudy setelah masuk mobil Elgar.

“Bilang apa?”

Elgar meliriknya sekilas di tengah usahanya meraih jaket yang berada di kursi belakang.

“Bilang kalau lo cowok gue di depan teman-teman lo dan teman-teman gue.”

“Biar cowok yang lagi deketin lo sadar diri. Enak aja main deketin bini orang. Pakai peluk-peluk sama nyentuh kaki lo lagi.”

Elgar memakaikan jaketnya ke tubuh Cloudy setelah berhasil meraih jaket itu.

Cloudy menegakkan tubuhnya saat Elgar menyampirkan jaketnya ke bahunya. Kini Cloudy merasa lebih hangat. Dia menarik resleting jaket Elgar sekalian, agar jaket itu memeluk tubuhnya lebih erat.

“Ya, kan dia nolongin gue, Nder. Kalau soal kaki, itu dia makein plester di luka gue—but, wait! Wait!

Cloudy kini memusatkan perhatiannya pada Elgar. Tatapannya memicing curiga.

“Bukannya lo baru datang waktu Ravel makein gue plester? Kok lo tahu Ravel gendong gue?”

“Gue punya mata-mata.”

Dahi Cloudy berkerut, memikirkan siapa mata-mata Elgar. Selain soal Elgar yang tahu kalau Ravel tadi menggendong Cloudy, Elgar juga tidak mungkin datang dengan wajah garang tanpa ada yang memberitahunya lebih dulu.

Pasti informan itu memanas-manasi Elgar hingga dia datang-datang langsung mengamuk.

“Siapa?” tanya Cloudy penasaran.

Kalau benar Elgar punya mata-mata, dia harus berhati-hati. Jangan sampai cowok itu datang setiap Cloudy berinteraksi dengan cowok.

Karena mau bagaimana pun, sebelum ini teman-teman Cloudy memang kebanyakan cowok. Akhir-akhir ini saja dia tidak pernah nongkrong bersama mereka.

“Nggak penting.”

Cloudy mencebikkan bibir. Mengetahui Elgar tidak mau memberitahunya, dia mencoba mencari jawaban sendiri. Dia mengingat-ingat siapa sosok mencurigakan yang berada di sekitarnya tadi.

Beberapa detik kemudian bola mata Cloudy melebar setelah teringat sesuatu. Sekarang dia tahu siapa mata-mata Elgar. Siapa lagi kalau bukan teman-teman cowok itu.

Tadi ada dua teman Elgar yang datang belakangan dan muncul dari balik bunga bougenville saat Elgar mulai menumpahkan amarahnya pada Ravel.

Cloudy sempat melihatnya tadi, tapi tidak begitu peduli karena rasa sakit di kakinya membuatnya tidak bisa memikirkan apapun.

“Kenapa, sih, lo nyuruh teman-teman lo buat mata-matai gue?”

Tersirat nada ketidaksukaan dalam pertanyaan Cloudy. Siapa juga yang tidak keberatan saat diawasi orang diam-diam.

Home Shit Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang