HSH - 52. Support Elgar

12.9K 2.1K 73
                                    

"Beraninya lo ngatain gue tolol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beraninya lo ngatain gue tolol." Sesha menjambak rambut Cloudy, membuat kepala Cloudy tertarik.

"Argh! Lo emang tolol! Lepasin gue!"

Cloudy mengerang kesakitan, berusaha melepaskan tangan Sesha di rambutnya.

"Nggak! Orang sombong kayak lo harus dikasih pelajaran."

Tarikan Sesha di rambut Cloudy semakin kuat, membuat Cloudy yang berniat melepaskan tangan cewek itu dari rambutnya kontan berubah pikiran. Sekarang dia lebih ingin membalas jambakan Sesha yang sudah membuat kulit kepalanya sakit dan kepalanya pusing.

Tangan Cloudy yang sejak tadi bebas kini terangkat untuk meraih rambut Sesha dan menariknya dengan tidak kalah kuat. Keduanya meringis kesakitan. Mata Cloudy sampai berkaca-kaca karena rasa sakit akibat tarikan Sesha.

"Sini gue lepas kepala lo biar gue bisa lihat sekosong apa otak plagiat kayak lo," ucap Cloudy pedas dengan emosi yang kian memuncak. Tangannya masih setia menjadikan rambut Sesha sebagai pengganti tali tambang.

"Sebelum lo ngelakuin itu, gue pastiin kepala lo botak."

Sesha menatap Cloudy penuh amarah. Bibirnya tiada henti mendesis merasakan sakit yang teramat sangat di kulit kepalanya.

Keduanya tidak ada yang berniat melepaskan tarikan masing-masing di rambut sang musuh. Erangan dari kedua cewek itu terdengar memilukan di antara adu mulut yang terjadi.

"Argh! Lepasin gue, Bitch!"

"No, Slutty. Lo harus bayar tindakan lo yang udah plagiat desain gue."

Suara erangan dan cek-cok mereka terdengar sampai ke depan kelas. Dinda-salah satu anak Tata Busana-yang sedang lewat di koridor kelas itu sontak menghentikan langkah. Dia memilih menghampiri mereka dan terkejut saat melihat kedua temannya sesama anak Tata Busana itu dalam keadaan berantakan. Rambut acak-acakan dan raut kesakitan yang tergambar jelas di wajah keduanya.

"Sesha, Cloudy, stop!" teriak Dinda.

Karena tidak berani memisahkan sendiri, Dinda memilih pergi mencari bala bantuan. Kebetulan dia melihat anak-anak Modeling sedang nongkrong di depan perpustakaan.

"Eh, tolong bantuin, dong! Cloudy sama Sesha berantem di kelas 11 IPS 4," teriak Dinda panik.

Elgar yang sedang duduk di bangku semen sambil bermain game sontak beranjak berdiri mendengar ucapan Dinda. Dia memasukkan ponselnya-tanpa peduli jika game-nya masih berjalan-lalu berlari menuju kelas yang dimaksud Dinda diikuti yang lainnya.

Tangan Elgar mengepal saat melihat kondisi Cloudy saat ini. Ringisan kesakitan cewek itu membangkitkan amarah dalam diri Elgar. Jika tidak mengingat yang membuat istrinya seperti itu adalah seorang cewek, sudah Elgar hajar dia.

"Lepas," desis Elgar dingin sambil mencoba melepaskan tangan Sesha di rambut Cloudy. Dia berusaha melepaskannya dengan lembut agar rambut Cloudy tidak semakin tertarik.

Home Shit Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang