6

955 172 54
                                    

👑 🦊 👑

👑 🦊 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Tuan Kim, bangun!—Tuan! Seokjin, bangun!"

Sera membungkuk di pinggiran ranjang, berusaha membangunkan Seokjin yang masih tidur telungkup di bawah selimut, tidak bergerak sedikit pun. Dalam keragu-raguan, akhirnya Sera menepuk bahu pria itu.

"Kim Seok Jin, bangun!"

Dalam hitungan detik—bahkan mungkin lebih cepat dari itu—Sera yang baru menyentuh bahu Seokjin, sudah terbanting di ranjang dengan Seokjin berada di atasnya.

Mengikuti insting, Seokjin selalu beraksi cepat untuk melumpuhkan segala bentuk sentuhan yang mengancam dirinya, dia hampir saja melayangkan pukulan pada Sera—andai dia tidak cepat menguasai diri.

"Astaga, kenapa kau seksi sekali sih kalau posisi begini?" Sera cekikikan, tangannya bergerak mengusap rahang Seokjin yang mengeras. Pandangan Seokjin tajam dan waspada, membuat ketampanan pria itu naik jadi dua kali lebih menggoda.

"Sera, apa yang kau lakukan di sini?"

Mata hitam Sera yang cemerlang adalah hal pertama yang Seokjin lihat setelah semua kesadarannya terkumpul, mereka belum mengubah posisi, dia mengamati Sera yang balas mengamati wajahnya.

Pipi Sera merah jambu—selalu merona, rambut pendeknya tergerai kusut dan keemasan di bawah sentuhan lampu kamar yang masih menyala. Sera tidak mengenakan pakaian rumah, tapi setelan denim yang melapisi dalaman hitam pas badan dengan hot pants. Seokjin baru menyadari, betapa sempurna gadis kecilnya itu, cantik jelita.

"Aku ada latihan pagi, sarapanmu sudah kusiapkan tapi aku tidak bisa menemanimu."

Seokjin bergeming, membungkuk lamat-lamat. Sera tersenyum, mengangkat punggungnya untuk menyambut ciuman Seokjin yang selembut permen kapas. Lalu berubah jadi ciuman panjang yang lengket dan basah, setelah Sera mengalungkan lengan dan menarik tengkuk Seokjin. Penuh gairah, menuntut, dan tanpa jeda. Sera nyaris kehilangan kesadaran, ingin melucuti pakaiannya sendiri, sebelum ingat harus ke tempat les dalam waktu setengah jam.

"Tuan, aku harus berangkat sekarang." Sera mendorong bahu Seokjin hingga ciuman mereka berjeda, dia tertawa kecil mendengar Seokjin mengeluh.

"Aku belum selesai, sebentar lagi," kata Seokjin, serak dan rendah, tidak ada tanda-tanda Seokjin mau menghentikan kegiatan mereka.

"Sebentar?" Sera terkikik geli. "Lupa, kalau kau membutuhkan waktu minimal satu jam hanya untuk menciumiku?"

Seokjin seperti mengumpat, seraya beringsut dari atas tubuh Sera yang sudah berantakan.

"Kenapa latihanmu pagi sekali?"

"Bulan depan kami ada perform, aku sudah mengatakannya semalam." Sera beranjak duduk, merapikan rambut dan pakaiannya.

Tuan Kim dan Sang PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang