Tuan Kim dan Sang Pelacur

WINTER SCENT

👑 🦊 👑

🍁🍁🍁

Hari ini Seokjin memutuskan pulang ke rumahnya di Hannam, dengan niat ingin mendapat waktu kosong yang tenang. Dia muak bila harus bertemu Jiyeon di rumah malam ini, meski konsekuensinya dia tidak bisa melihat Reeya. Pikirannya penat, seharian dia pening, jadi kepalanya perlu diistirahatkan sebentar.

Tetapi sesampainya di Hannam, harapan itu sirna. Seokjin disambut sapaan yang kelewat ramai dari pelayan kecilnya, rumahnya serasa dipenuhi banyak orang padahal cuma ada Seraphina seorang. Sudah tujuh hari dia tidak singgah ke rumahnya itu, supaya Sera lebih fokus pada proses penyembuhan bersama dokter Arin.

Sambil mengikuti Seokjin menyeberangi ruang depan, gadis itu berujar keadaan jiwanya membaik seminggu belakangan ini, melewati enam kali wawancara psikiatri dengan lancar. Ekspresi Sera tampak berseri sewaktu mengungkapkan betapa senangnya dia punya teman di rumah, setelah dokter Arin bersedia menginap sepanjang pekan kemarin.

"Bagus," tanggapan Seokjin, singkat.

"Jadi minggu ini aku sudah bisa melakukan kegiataanku seperti biasa? Dokter Arin ingin mengajakku jalan-jalan, katanya supaya aku lebih nyaman."

"Kau pernah belajar beladiri?" Seokjin mengubah topik tanpa aba-aba.

"Soobin oppa pernah mengajariku Aikido, tapi tidak mahir karena aku jarang berlatih."

Seokjin tidak berkata apa-apa, mereka berdua kini sudah berdiri di depan kamar Seokjin.

"Tuan, mau makan malam di sini?"

"Apa yang bisa kau masak?"

"Banyak, makanan Korea—"

"Oke, aku makan malam jam tujuh," tukasnya, lalu masuk ke kamar tanpa kata tambahan.

Sera buru-buru ke dapur, mengecek isi kulkas. Bibirnya komat kamit, menghitung dengan jari-jarinya yang kurus sebelum tersenyum lebar. Masih ada waktu dua jam kurang sepuluh menit, untuk menyiapkan; sup kerang, telur puyuh rebus, daging panggang, rebusan sayur dan kimchi.