9

856 178 122
                                    

👑 🦊🐨 👑

👑 🦊🐨 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

Malam ini Namjoon menyeberangi lobi Parkheur Paradise ke arah private restoran di lantai dua dengan tangan terkepal dalam-dalam di saku, melangkah bergegas bersama tumpukan dugaan-dugaan yang akan Damhee bicarakan mengenai ibunya. Sebenarnya dia yakin Damhee akan menggelar fakta buruk tentang ibunya, Damhee memang tidak pernah mau mengakui fakta kelam dari almarhum suami yang ternyata tidak sebaik keliatannya.

Noda hitam penuh intrik tidak akan terhapus oleh malam dingin bulan September, tepat saat dia merayakan ulang tahun ke tujuh; Jongsuk datang menawarkan kehidupan layak pada ibunya, dia datang bersama wanita yang kemudian dia kenal dengan nama Bibi Yuna. Pasangan orang kaya itu meminta ibunya pergi, dengan syarat meninggalkan dia bersama keluarga Kim.

Dalam keterbatasan pemahaman, Namjoon kecil hanya bisa memahami; Ibunya memaksa pasangan itu memberikan marga yang sama di belakang namanya dan Jongsuk menyetujui.

Belakangan setelah dia remaja, Namjoon berhasil menemukan ibunya hidup di desa Abbey. Daerah kecil yang bahkan tidak ada dalam peta, berada di ujung paling timur dari paralel ke-38. Ibunya baik-baik saja, dia menjelaskan kalau Namjoon adalah putra Kim Jongsuk, meski hubungan keduanya tidak bisa diteruskan karena status pernikahan Jongsuk dan perbedaan kasta yang terlampau jauh.

Namjoon mempercayainya, dia percaya pada ibunya. Namun kini, pengakuan yang Damhee jabarkan serasa membuatnya dihantam kekonyolan bodoh sekaligus menyesakkan.

"Ibumu, Lee Joo Yeon adalah ibu pengganti, karena Yuna tidak bisa hamil lagi." Shin Damhee menjelaskan tanpa rasa bersalah, tak acuh. "Sesuai perjanjian seharusnya kau diserahkan di hari kelahiranmu tapi Jooyeon membawamu pergi, dia mengancam akan membunuhmu jika Jongsuk bersikeras. Secara hukum kau tercatat sebagai anak Jooyeon, jadi Jongsuk tidak bisa berbuat banyak dan terus berupaya mengambilmu di usiamu tujuh tahun."

Dalam keragu-raguan, Namjoon telah membiarkan kemenangan pada Damhee yang bisa saja membohonginya. Dia membiarkan wanita itu membenarkan semua hal yang dilakukan Jongsuk dan Yuna, dengan alasan yang tidak bisa dianggap benar seutuhnya.

"Jooyeon pikir kehidupan nyata sama seperti dalam novel drama," Damhee mendengus kesal. "Dia terlalu naif, berpikir kehamilannya bisa membuat Jongsuk meninggalkan Yuna. Kau tahu, kisah wanita peminjam rahim yang berhasil menyisihkan istri sah hanya ada dalam hayalan orang-orang bodoh. Aku kasihan padamu, bagaimana Jooyeon mengotori memori anaknya sendiri dengan kisah kebohongan, sampai kau meninggalkan kehidupan nyaman sebagai bagian dari keluarga kami.

"Aku tidak peduli kau percaya atau tidak, tapi ini kenyataannya. Kalau bukan karena Yuna melarangku, aku pasti sudah memberitahumu dari awal."

Namjoon tersenyum samar, menyisihkan kecewa dan sakit hati demi memenangkan egonya.

"Benarkah?" katanya. "Aku muak dengan keluarga kalian. Kalian semua memperlakukan aku seperti pelayan, terkhusus anak-anakmu, padahal aku saudara kandung mereka."

Tuan Kim dan Sang PelacurWhere stories live. Discover now