11

907 185 109
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Semilir angin musim semi yang wangi dan warna warni telah menyapa seluruh Seoul, langit biru cerah dengan deretan bunga sakura bermekaran di sepanjang jalan ibu kota. Hari yang baik, seharusnya, tapi tidak berlaku untuk Sera yang tengah turun buru-buru dari mobil, melihat teman-teman sekolah Reeya sudah berhamburan keluar dari Orion Kindergarten.

Aish... Seokjin menyebalkan—batin Sera jengkel, dia bersumpah akan mencekik Seokjin kalau pria itu pulang ke rumah sore nanti.

Harusnya bukan dia yang menjemput Reeya pulang sekolah, tapi Sunghoon dan Bibi Joane. Seokjin tiba-tiba menelepon, mengatakan Joane sedang kurang sehat dan Sunghoon diminta stanby di Hyunjin. Hari ini peluncuran produk mobil terbaru Hyunjin, Seokjin membutuhkan Sunghoon untuk mengantarnya ke pabrik Gwangju sebelum bertemu rekan bisnis di acara launching.

Namun, Sera berpikir itu hanya akal-akalan Seokjin saja. Sudah tiga hari Reeya dititipkan di Hannam semenjak Jiyeon sakit tempo hari, Sera mendengar kalau Reeya kepingin dia yang menjemput ke sekolah dan Seokjin nyaris selalu mengabulkan keinginan putrinya. Bukannya Sera tidak mau datang ke sekolah Reeya; selama ini semua orang tahu Jiyeon yang bertugas mengurus Reeya, bukan ibu tiri tanpa martabat seperti dirinya.

Sera menyapa ramah para orangtua, awalnya, sebelum sebagian besar dari mereka menarik anak mereka menjauh, seolah-olah Sera membawa virus mematikan yang bisa mengubah anak-anak itu jadi mayat hidup dalam hitungan menit. Bisik-bisik kelewat berisik memenuhi telinga Sera tanpa ampun, rasa-rasanya dia ingin berteleportasi dan menghilang dari sana.

Sera berusaha mengabaikan sekuat hati, memaki diri sendiri yang akhir-akhir ini menjadi terlalu lemah dalam menanggapi gunjingan orang. Kemana perginya Seraphina yang tidak pernah peduli omongan orang lain, tidak suka bersedih dan terluka—kemana dirinya yang cuma tahu cara bertahan hidup dan tertawa disegala keadaan?

Kalau Beomgyu tahu, habislah riwayatku—gumam Sera, menghalau dirinya dari dengungan orang-orang tentang statusnya yang kian menusuk-nusuk rungunya.

Sera baru saja melewati pintu lobi yang terbuka otomatis dan menyapa ramah security yang berjaga dan memberi salam kepadanya, sosok anak perempuan cantik dengan surai cokelat panjang, berbalut seragam sekolah dengan rok abu-abu selutut muncul di lobi yang luas dan ramai itu.

"Ibu!"

Reeya melambaikan tangan antusias pada Sera yang kaku di tempat, semua orang menatap mereka dalam ketidak percayaan. Reeya berlari ke arah Sera yang tetap membeku sampai anak itu memeluknya dengan gembira. Sambil mengatur napas dan menyibak rambut ke belakang telinga, Reeya berkata.

"Yey! Akhirnya Ibu yang jemput Reeya." Reeya tersenyum lebih lebar. "Reeya mau kenalin ke teman Reeya, namanya Yejun."

"Reeya, kita harus segera pulang, kalau tidak ayahmu bisa marah."

Tuan Kim dan Sang PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang