3

1.3K 201 70
                                    

👑 🐱 👑

👑 🐱 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀🍀

Shin Damhee menatap bayangan tubuhnya dari balik pantulan kaca setinggi badan, dua pelayan membantunya menata rambut dan memastikan terusan Erdem Moralioglu hitam dengan kerah sabrina tidak kurang satu apa pun. Usianya memang tak lagi muda, hampir menyentuh angka enam puluh, tapi Damhee tetap memperhatikan penampilannya.

Sedari kecil Shin Damhee selalu tampil sempurna, dari ujung kepala sampai kaki. Putri kedua dari pasangan model dan perancang busana terkenal itu, bahkan tidak pernah memakai pakaian yang sama lebih dari dua kali.

"Nyonya Shin, tuan muda Seokjin sudah datang," kata pelayan rumah.

Dari balik bahu Damhee tersenyum, anggun dan terpelajar, dia berjalan menuju ruangan di mana Seokjin menunggunya.

"Halo, Ibu," sapa Seokjin, seraya tersenyum dari sofa yang didudukinya. "Apa kedatanganku mengganggu rencana, Ibu?" tanya Seokjin, merujuk pada pakaian yang dikenakan Damhee.

"Ada pertemuan bulanan dengan ibu-ibu di klub menembak," jawab Damhee. "Tidak apa-apa, kau jauh lebih penting, Seokjin."

Damhee duduk tegap di sofa melengkung putih bersih depan Seokjin, di bawah lukisan besar dalam bingkai keemasan. Ruang tengah itu bergaya klasik yang didominasi warna putih dan ukiran mozaik emas, ada vas kristal berukir dengan bunga mawar putih di atas meja kaca.

Seokjin melihat foto keluarga dekat perapian besi hitam. Foto keluarga yang dibenci Seokjin karena ibu kandungnya dan Namjoon tidak ada di foto itu, padahal keduanya adalah keluarga yang sebenarnya bagi Seokjin, bukan Shin Damhee.

Shin Damhee adalah Imo (bibi kandung) sekaligus ibu pengganti bagi Seokjin. Saat usianya sepuluh tahun, ibu kandungnya, Shin Yuna, dinyatakan sakit dan meminta ayahnya menikah dengan Damhee yang baru menjanda setelah suaminya meninggal. Damhee punya satu anak laki-laki dari pernikahan pertamanya, Kim Taehyung, kala itu baru berusia tiga tahun.

"Ada masalah di pabrik yang mengganggumu?" tanya Damhee, menatap Seokjin dengan senyum hangat.

"Tidak ada, perusahaan baik-baik saja," jawab Seokjin. "Ibu, aku lupa bilang kalau Namjoon ada di Seoul dan akan membantu Taehyung di Gwangju."

"Oh, anak angkat itu—"

"Adikku!" sela Seokjin. "Taehyung masih suka main-main padahal dia punya tanggung jawab besar di pabrik, sementara Namjoon tipe pekerja keras dan perfeksionis. Mereka pasti cocok Ibu tidak perlu khawatir."

"Ibu tidak akan ikut campur masalah perusahaan, kau pasti tahu yang terbaik untuk kedua adikmu." Kedua tangan Damhee saling menggenggam di atas tumit kanan, menatap lurus pada sang keponakan.

"Tahun depan pengalihan kekuasaan ketua grup akan dilimpahkan padaku, tapi tidak menutup kemungkinan Taehyung yang mendapatkan posisi itu, asalkan Taehyung bisa mempersiapkan kinerja baik," tukas Seokjin, santun dan tertata.

Tuan Kim dan Sang PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang