Kim Seok Jin mendapat kiriman hadiah dari rekan bisnisnya di Macau, Seraphina, seorang Pelacur paling cantik seantero negeri Tiongkok.
Seokjin sudah sering mengatakan kalau dia tidak membutuhkan hadiah semacam itu, biasanya dia akan meninggalkan had...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁🍁
HyunjinGroup adalah sebuah konglomerat multinasional dibidang otomatif yang berpusat di Seoul, produsen mobil terbesar di Korea Selatan. Tahun ini volume produksi Hyunjin Group berada di posisi ke empat terbanyak di dunia dan menempati peringkat ke-175 dalam daftar Global 2000, sebuah daftar perusahaan besar berpengaruh yang dibuat oleh majalah Forbes.
Setelah mengakuisisi pesaing beratnya, Taegi Industries, dan mengumumkan perluasan perusahaan sejak sepuluh tahun lalu, Hyunjin sibuk berekspansi secara global dengan mendirikan pabrik perakitan mobil di China dan Slovenia. Kini, di bawah presiden direktur Kim Seok Jin, penjualan Hyunjin terus melonjak dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Hyeong, apa kabar? Lama sekali kita tidak berkabar."
Seokjin tersenyum samar menatap layar laptop, dia tengah melakukan video call dengan adiknya, Kim Nam Joon, direktur country di Slovenia. Wajah sang adik terlihat canggung, lesung pipi kanannya nampak jelas dan garis mata Namjoon yang tipis tinggal segaris, saat tertawa lantang setelah sang kakak menawarkan perpindahan kerja ke Korea.
"Hyeong, jangan bercanda," kata Namjoon di sela tawa yang belum reda. "Di sana sudah ada Taehyung, 'kan?"
"Aku ingin kau membantu Taehyung mengelola pabrik kita di Gwangju."
Namjoon mengulum tawa sampai hilang sepenuhnya, melihat keseriusan di wajah Seokjin. Sesungguhnya dia menatap sang kakak dengan perasaan lega yang tidak mampu dia tutupi, menelusup di antara jari-jarinya yang saling menggenggam di atas meja. Namjoon sudah meninggalkan rumah sejak usia dua puluh atas perintah sang ayah, niatnya melanjutkan kuliah ke Praha harus dibatalkan dan dia diputar menuju Slovenia.
Namjoon ditugaskan untuk mengurus pabrik baru yang dibangun ayahnya di sana. Berbekal ilmu bisnis yang minim Namjoon dilarang mengeluh dan menyelesaikan semua pekerjannya sendiri, termasuk menyelesaikan gelar master dalam kurung waktu sesingkat-singkatnya.
"Bukankah aku sudah menolaknya di rapat direksi kemarin?" ujar Namjoon. "Masih banyak yang harus aku kerjakan di sini."
Dia memerhatikan Seokjin sekali lagi, presiden direktur Hyunjin sekaligus sosok yang dia segani di perusahaan. Sejak Seokjin naik jabatan menjadi wakil utama grup, kinerja Seokjin semakin sulit untuk disaingi. Hyunjin menempati posisi sebagai produsen mobil terbesar ketujuh di dunia dan produsen mobil terdepan di Korea Selatan dengan harga penjualan saham yang stabil.
Sementara Namjoon, meskipun berhasil meningkatkan produksi mobil dalam enam bulan pertama tahun ini dan secara keselurahan penjualan meningkat sampai 21% dari tahun lalu. Namun harga saham perusahaan turun sebanyak 1,1%, walau pun para analis bisnis tetap merekomendasikan saham Hyunjin otomotif sebagai pembelian bagus.
"Kau tidak rindu rumah?" Alis Seokjin yang tebal sekilas tampak menyatu. "Sudah sepuluh tahun kau tidak pernah kembali, apa kau benar-benar mau membuat keponakanmu lupa kalau dia punya dua samchon?"
