5

831 168 83
                                    

👑 🐯🐻 👑

👑 🐯🐻 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

Pagi hari itu Sera bangun dengan semangat yang dia kumpulkan setelah memandangi cincin pernikahan, sambil berguling dalam selimut dengan wangi Seokjin yang tertinggal di ranjang tidur mereka. Sera sengaja tidak mengganti seprei dan selimut, supaya aroma Seokjin tetap ada di sana. Lucu sekali—pikirnya, menyadari dia merindukan Seokjin tiap kali ada di rumah.

Dia mandi di kamar mandi Seokjin, berdiri berlama-lama di bawah pancuran, lalu bayangan saat dia dan Seokjin mandi bersama muncul di pikiran, padahal dia sedang tidak memikirkannya.

Oh, astaga—Sera menepuk pipinya sendiri. Ya ampun, baru juga tujuh hari tidak digunakan, sudah kangen ya—gumam Sera sambil cekikikan, memastikan dadanya tidak mengecil selama Seokjin tidak ada, lalu buru-buru menyelesaikan mandinya sebelum dia melakukan hal menjijikkan (Sera tidak pernah main sendirian) dan mematikan keran.

Sera memilih pakaian dari deretan baju bagus di lemarinya, pilihannya jatuh pada bleazer Dolce & Gabbana dengan rok selutut. Ukurannya pas—semua pakaiannya selalu pas dengan bentuk tubuhnya—entah bagaimana cara Seokjin membelikan banyak pakaian tanpa ada yang kekecilan atau kebesaran, padahal pakaian-pakaiannya itu sudah dibeli sebelum dia sampai di Korea.

Dan setelah mereka menikah, Sera baru menyadari Seokjin hafal dengan ukuran spesifik dari tiap bagian tubuhnya. Ah... suamiku memang luar biasa—batinnya, walaupun tidak romantis dan agak galak, Sera senyum-senyum sendiri selagi menyisir rambut.

Ponsel di meja nakas bergetar, satu pesan dari Taehyung membuat Sera kepingin muntah sekaligus tertawa. Adik iparnya itu memang pandai mencairkan suasana, mencuri perhatian dan membuat nyaman orang-orang di sekitarnya, meski terkadang sikap Taehyung sangat menyebalkan.

Kakak Ipar, hari ini jadi jelek aja deh, kalau cantik-cantik nanti banyak yang naksir. Seokjin Hyeong itu cemburuan, kalau marah mengerikan.

Masih sambil tertawa, Sera membalas pesan itu—Ak sudah cantik dari lahir, memintaku jadi jelek adalah kejahatan.

Sebetulnya Sera empat tahun lebih muda dari Taehyung, tapi Sera menyukai cara Taehyung memanggilnya. Panggilan formal itu sekaligus menjadi pembatas yang jelas dan gamblang di antara mereka, dan itu membuat Sera jadi lega. Sera masih memegang teguh pesan dari Liu Yifei, meski pun Taehyung adalah adik iparnya sendiri. Semenjak menikah Sera mulai paham batasan-batasan hubungan laki-laki dan perempuan, sikap sopan yang Taehyung tunjukkan melancarkan semuanya.

Taehyung mengirim pesan lagi dan menawarkan diri menjemputnya tapi Sera menolak, dia akan berangkat dengan supir pribadi Seokjin saja. Keduanya sepakat bertemu di depan lobi. Setelah selesai dengan Taehyung, Sera sarapan omelet dengan irisan daging sapi hanwoo—menu sarapan favorit Seokjin—dan segelas cokelat panas.

Tuan Kim dan Sang PelacurWhere stories live. Discover now