Golden Blood?

146 108 24
                                    

Happy Reading✨

Kini, taman yang indah telah menjadi tempat yang mencekam. Tatapan memburu terus di lontarkan oleh mereka semua. Snakers adalah musuh yang berbahaya. Seluruh anggotanya, baik inti maupun umum. Memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa. Bahkan dari kabar yang beredar di kalangan geng motor dan gangster, mereka pernah menghabisi beberapa kelompok mafia dalam beberapa menit. Hebatnya, identitas mereka sama sekali tak di ketahui oleh ketua mafia yang anggotanya telah di bunuh. Karena itulah banyak orang-orang menyewa kelompok Snakers untuk menjatuhkan musuh mereka. Hal itu biasa terjadi dengan orang yang bekerja di perusahaan.

Raka bersmirk. "Kenapa sama muka kalian? Takut, ya?" Ejeknya.

Dhefin tersenyum remeh. "Cih! Takut? Ngapain kita takut sama, lo? Hal itu Nggak akan pernah, terjadi!" Tegasnya.

"Gue pastikan lo menyesal karena udah berani menyentuh adik, gue!" Ancam Lion.

"Aduuuhh, gue takut! Gimana dong?" Ledek Rajawali Frengklin Abuana, salah satu anggota inti Snakers.

"HAHAHAHAHA."

Kesal karena telah di permainkan. BlackBlood dan GoldDragon memberikan kode satu sama lain, menyuruh untuk segera memulai peperangan.

Anggota BlackBlood dan GoldDragon yang berada di sekitar juga turut mengerti dengan kode yang di berikan sang anggota inti, yang artinya mereka harus membawa mahasiswa/mahasiswi lain untuk menjauhi tempat kejadian perkara.

"BAJINGAN!" Umpat Al dan segera memfokuskan serangan pada Nathan.

"HAJAR!"

Mereka lantas saling menyerang satu sama lain tanpa mengenal ampun. Tidak ada yang berani untuk mendekati peperangan tersebut bahkan polisi yang baru saja di panggil itu sekalipun.

Kampus yang menjadi tempat mencari ilmu. Saat ini telah berubah menjadi tempat peperangan yang panas, dengan darah sebagai pelengkap segalanya. Hal tersebut juga tak luput dari pandangan orang-orang yang berada di kampus, termasuk Leo dan Nesyi.

"ABANG!" Teriak Nesyi saat melihat Galang meninju rahang Lion dengan kuat, refleks gadis itu berlari menuju ke tengah-tengah peperangan.

"NESYI! BERHENTI. ITU BAHAYA!!" Teriak Leo, berusaha mengejar sang adik yang tak mempedulikan teriakannya.

Lion mengalihkan atensinya kala mendengar teriakan sang twins. Sontak Lion membelalakan matanya ketika melihat sang adik yang berlari menuju kearahnya.

"NESYI BERHENTI! BAHAYA!" Peringat Lion sekuat tenaga dan berusaha untuk berdiri.

Bugh!

Lion akhirnya pingsan sesaat setelah tengguknya di pukul dengan kuat oleh Galang.

Dor!

Deg.

Satu peluru itu sungguh sangat mulus mendarat ditempatnya. Waktu pun seakan terhenti dan angin juga turut berhenti berhembus, atmosfer di sekitar juga seketika berubah. Leo tersentak dan terpaku di tempatnya, begitu juga seluruh anggota BlackBlood dan GoldDragon. Kedua sahabat Nesyi bahkan tak sanggup untuk menopang diri mareka lagi.

Tembakan yang di lakukan oleh Galang Regan Jaya. Si pelaku pemukulan Lion, tepat mengenai dada sebelah kiri Nesyi. Gadis itu pun terhuyung kebelakang dan tidak dapat menopang tubuhnya lagi.

Kita Berbeda [Ending]Where stories live. Discover now