Akhirnya Ditemukan

17 13 0
                                    

Happy Reading✨

Saat ini keenam pemuda yang terlibat kericuhan di jalan beberapa waktu lalu baru saja tiba di kantor polisi bersama Anderan dan rekannya yang mengawal mereka selama diperjalanan.

"Ayo masuk." Titah Anderan dengan wajah tegasnya. Keenam pemuda itu pun menuruti perintah dari Anderan.

Mereka pun digiring menuju meja tempat ketua polisi berada untuk diintrogasi. Walaupun tujuan keenam pemuda ini baik, namun mereka telah melakukan tindak kekerasan yang mengharuskan mereka terjebak dalam undang-undang yang berlaku.

"Apa ini?" Heran ketua polisi itu, panggil saja namanya Beni Reden Gianta.

"Kenapa?" Tanya Dafit dengan wajah dinginnya yang khas.

"Nggak biasanya kalian buat kericuhan sampai masuk kantor polisi?" Bian menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Semua terjadi gitu aja." Jawab Zayyan. "Kita cuma mencoba untuk melindungi seseorang." Lanjutnya.

"Melindungi seseorang? Siapa dan kenapa?"

"Nesyi. Si bungsu Gavazura family. Dia hampir diculik kalau aja kita nggak membuat kekerasan." Lapor Ethan.

Adalah 30 menit mereka membahas tentang permasalahan ini. Sampai akhirnya keenam pemuda itu dibebaskan karena mereka dinyatakan tidak bersalah. Tindak kekerasan yang dilakukan semata-mata hanyalah untuk membantu orang lain, seperti yang dijelaskan dalam pasal 34 dan 43 RKUHP tentang tindak kekerasan yang dilakukan karena unsur keterpaksaan.

Andai saja saat itu sopir gadungan yang menculik Nesyi tidak mengancam mereka, pasti semua ini tidak akan terjadi.

"Baik. Terimakasih, pak." Ucap Zayya mewakili. Bian pun mengangguk dan mempersilakan mereka pergi dari kantor polisi.

Raja menghela nafasnya. "Untung aja! Kalau nggak, pasti emak gue bakalan mengeluarkan siraman rohaninya karena anaknya yang paling tampan seperti Kim Taehyung ini masuk penjara." Ujarnya pedean.

Yang lain memandang dengan jijik. "Najis!" Sentak Dafit dan segera pergi menuju motornya.

"Btw, Dhefin, Bintang sama Robin kok masih belum keliatan?" Tanya Al yang menyadari sesuatu.

"Bentar gue telepon." Saran Tomi diangguki yang lain.

"Gue juga coba telepon Leo atau Lion." Sambung Zayyan. Setelahnya kedua pemuda itu pun segera menghubungi orang yang dituju.

Tomi menurunkan teleponnya lima menit kemudian. Sementara Zayyan telah memutuskan sambungan dari dua menit yang lalu.

"Gimana?" Tanya Raja.

Tomi menggeleng. "Nggak ada satupun yang diangkat."

"Kemana mereka? Apa jangan-jangan nyasar di hutan tadi?" Tebak Raja.

"Bisa jadi." Sahut Dafit. "Bang! Kalian pergi aja ke Gavazura mansion. Gue dan yang lain bakal balik ke hutan buay nyari mereka." Sarannya disetujui yang lain.

Keenam pemuda itu kemudian segera pergi meninggalkan lingkungan kantor polisi menuju tempat masing-masing.

(*^_^*)

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang