Perasaan Dhefin

107 86 15
                                    

Happy Reading✨

Sudah satu bulan lamanya setelah Nesyi kembali dari rumah sakit, dan kini gadis cantik itu telah di perbolehkan masuk kuliah kembali.

Dengan langkah yang cepat dan senyum yang tercetak jelas di wajahnya, Nesyi berjalan ralat lebih tepatnya sedikit berlari, memasuki area kampus dengan antusias. Setelah turun dari mobilnya bersama sang abang.

"Pelan-pelan, woy! Ntar lo jatuh bikin susah gue sama Leo!" Peringat Lion.

"Kan, emang itu gunanya punya abang!" Ujar Nesyi dan kemudian menjulurkan lidahnya mengejek.

"Heh! Dasar adek kurang ajar lo, ya! Sini lo Nesyi!"

"AAAAA kabuuur!"

Nesyi lantas berlari dengan Lion yang mengejarnya, sontak saja tindakan mereka itu kini menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat kampus. Sementara Leo hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kedua adiknya itu. Tentu saja, saat ini mereka tak perlu lagi menjaga jarak satu sama lain. Toh, rahasia mereka juga telah terbongkar di hari itu. Beruntung mereka hanya mengetahui bahwa Nesyi, Leo, Lion bersaudara, dan tak mengetahui jika mereka berasal dari keluarga yang di segani. Gavazura.

Leo segera menyusul Nesyi dan twinsnya, berjalan dengan wajah yang datar nan dingin. Kemudian menyisir rambut kebelakang dengan menggunakan jemari tangannya, membuat para kaum hawa berteriak histeris karenanya.

Yang namanya manusia pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Begitulah yang terjadi saat ini. Saat Nesyi dan Lion saling kejar-kejaran, banyak sekali yang memandang iri dan tak suka, padahal mereka mengetahui bahwa Nesyi dan Lion adalah saudara kandung.

Banyak dari mereka yang ingin menyingkirkan Nesyi dan merebut Lion, tapi di urungkan, karena selain mereka tak punya hak, mereka juga tak ingin berurusan dengan para anggota GoldDragon yang statusnya anggota dari Lion dan pelindung kampus.

"Nesyi! Sini lo, woy!!" Teriak Lion masih mengejar Nesyi.

"Bang! Udah dong! Gue capek!" Jawab Nesyi yang masih terus berlari menghindari sang abang.

"Makanya enggak usah lari, bego!"

"Astagfirullah! Keterlaluan lo jadi abang!"

Jangan heran jika mereka tidak menggunakan tutur bahasa yang sopan. Ketiga bersaudara itu hanya akan berbicara sopan jika bersama keluarga, ataupun orang-orang tertentu saja, karena itulah jika sedang berada di tempat umum mereka akan memakai bahasa non-formal. Keluarga Gavazura memang terkenal dengan kesopanannya. Tetapi, setelah hadirnya ketiga bersaudara itu. seketika segalanya menghilang.

"Kena lo, bocah!" Sorak Lion, yang pada akhirnya dapat menangkap Nesyi.

Lelaki tampan itu lantas menggelitiki Nesyi sampai gadis itu tertawa terjungkal-jungkal.

Nesyi berontak berusaha melepaskan diri. "Udah bang, woy! Hahaha! Ampun, ampun." Mohonnya.

Setelah puas menggelitiki Nesyi. Lion lantas menghentikan aktivitasnya dan merangkul pundak adiknya, kemudian membawa Nesyi pergi ke dalam kelas.

(*˘︶˘*).。.:*♡

Rooftop sekolah adalah tempat ternyaman bagi siapa saja yang ingin membolos kelas. Selain tenang, tempat itu juga menyejukkan karena berada di atas. Seperti Dhefin dan Lion contohnya, dua lelaki ketua geng motor itu memutuskan untuk bolos kelas hari ini, karena sangat malas berurusan dengan dosen killer.

Kita Berbeda [Ending]Where stories live. Discover now