Yang Lalu Biarlah Berlalu

13 5 0
                                    

Hai, hai, hai ....

Apa kabar semua ... Bertemu lagi dengan author yang Masya Allah cantik jelita tiada tara, xixixi.

Gimana kabar kalian para readers? Author harap semua baik-baik aja, ye ... Oke langsung aja kita next ke cerita.

Happy Reading✨

# akan ada saatnya di mana yang tersakiti akan disakiti dan yang meninggalkan akan ditinggalkan #

Nesyi dan Angel hari ini memutuskan untuk berangkat bersama. Leo dan Lion terpaksa absen kembali karena kedua pemuda kembar itu harus pergi ke Swiss untuk mengurus perusahaan keluarga mereka yang tengah terlibat masalah.

"Gue kesepian tau, Ngel. Rumah sepi banget sejak duo sipit gue itu pergi," keluh Nesyi dengan bibir yang cemberut.

Angel terkikik geli. "Sipit? Jahat banget lo,"

"Kan emang mata mereka sipit, persis kek papa. Sedangkan mata gue lihat nih, bundar indah nan mempesona, mirip kek mama," pamer Nesyi membuat Angel tergelak. "Kok lo malah ketawa, sih, ah! Sebel gue,"

Gemas dengan tingkah sahabatnya, Angel pun tidak dapat menahan diri untuk tidak mencubit pipi chubby sahabatnya ini.

"Sakit, bego!"

Disaat kedua gadis ini tengah bercanda gurau, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi oleng dan hampir menabrak pembatas jalan, beruntung sang sopir bisa mengatasinya.

"Ada apa, Pak?" Tanya Angel yang ikut keluar dari mobil disusul pula oleh Nesyi.

"Ban mobilnya pecah, Non,"

"Yah, gimana, nih? Di sinikan nggak ada bengkel. Coba gue telepon Bang Zayyan, aja. Biar dia bisa panggil montir," saran Nesyi diangguki Angel.

Baru saja Nesyi akan mendial nomor Zayyan, lima motor tiba-tiba berhenti di dekat mobil. Kelima pemuda itu turun dan melepas helm mereka.

"Heh, itukan ..."

"Kenapa berhenti, di sini?" Tanya Raka.

"Ban mobil pecah, tapi nggak apa-apa gue mau nelepon, Bang Zayyan," jawab Nesyi.

"Kalian bisa terlambat kalau nunggu montir," sahut Nathan sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Pecahnya kayanya juga parah," ucap Cakra setelah mengamati ban mobil tersebut.

Nesyi ikut mengecek jam. Benar saja, saat ini telah menunjukkan pukul 08:30 wib, setengah jam lagi kuliah akan dimulai. Jika menunggu maka akan dipastikan mereka terlambat.

"Yah, terus gimana, dong?" Panik Angel.

"Sama kita aja, lo tetap telepon Zayyan, di sinikan masih ada sopir," tawar Galuh.

Nesyi dan Angel sedikit berpikir, sebelum akhirnya mengangguk. Pada saat ini mereka sama sekali tidak curiga akan hal apa pun pada geng Snakers, karena yang terpenting mereka tidak terlambat bahkan kedua gadis itu sampai tidak menyadari, kenapa Snakers berada di tempat ini.

(*^_^*)

Nesyi dan Angel segera berlari setelah mengucapkan terima kasih pada geng Snakers.  Sedangkan kelima pemuda yang melihat kedua gadis itu berlari dengan terburu-buru, hanya dapat menggelengkan kepalanya akibat terlalu gemas dengan tingkah Angel dan Nesyi.

"Baru sadar gue kalau mereka ternyata gemesin," tutur Galuh yang masih memperhatikan kedua sekawan itu.

"Baru sadar, lo? Gue mah udah lama," sahut Nathan bangga.

Kita Berbeda [Ending]Where stories live. Discover now