Hampir Saja

14 13 1
                                    

Happy Reading✨

Saat ini baik BlackBlood maupun GoldDragon masih terus berusaha untuk mengejar taksi yang membawa Nesyi. Tak peduli seramai apa jalanan Jogja, mereka terus saja melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Bagi mereka yang terpenting saat ini adalah keselamatan dari adik ketua naga.

"Gue harap kalian cepat datang." Batin Zayyan penuh harap.

Tak lama, mobil taksi itu berhenti dengan mendadak. Membuat para pemuda yang mengejarnya terkejut dan spontan merem motor mereka dengan mendadak.

"Hampir aja!" Gumam Tomi.

"Sial!" Umpat sopir gadungan itu saat jalannya dihalangi oleh sebuah mobil Bugatti La Boiture Noire berwarna hitam yang datang entah darimana.

Seorang pemuda keluar dari dalam mobil mewah itu dengan menggunakan kacamata hitam. Membuat ia tampak semakin gagah karenanya.

"Turun!" Perintahnya santai namun tegas.

Sopir gadungan itu tidak turun, melainkan mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya Kembali tepat pada kepala Nesyi.

"Pergi atau dia mati!" Tegas sopir gadungan itu.

Pemuda itu terkekeh. "Ancaman basi!" Ucapnya. Ia kemudian berjalan mendekat mobil dan mulai melancarkan aksinya.

"Siapa tuh?" Tanya anggota BlackBlood yang sama sekali tidak mengenali pemuda itu. Sedangkan anggota GoldDragon yang memang kenal dengannya. Mengeluarkan seringaiannya.

Pemuda itu berjalan kearah pintu penumpang. Sepersekian detik berikutnya, tanpa ada satupun yang menyadari. Pintu itu telah berhasil dibukanya.

Sopir gadungan itu membelalakkan matanya tak percaya. "Gimana mungkin?"

Dengan santai pemuda itu mengeluarkan Nesyi dari dalam mobil. Tersadar dari keterkejutannya, sopir gadungan itu lantas segera keluar dari mobil dan mencoba untuk merebut Nesyi kembali.

Melihat hal itu, BlackBlood maupun GoldDragon tentu tak tinggal diam. Mereka segara turun dan mengepung sopir gadungan itu.

"Eits! Mau kemana lo?" Tanya Al.

Saat ini posisi sopir gadungan itu sangat terdesak. Ia tidak bisa sembarang melakukan apapun. Karena jika salah sedikit saja, maka nyawanya akan dalam bahaya besar.

"Sekarang lo nggak bisa pergi kemana, pun!" Ujar Dafit bersmirk.

Disisi lainnya, pemuda yang menyelamatkan Nesyi dengan segera melepas lakban yang menutup mulut gadis itu dan membuka borgolnya dengan menggunakan kunci cadangannya.

"Nesyi! Nesyi wake up!" Ujar pemuda itu sembari menggoyangkan tubuh Nesyi pelan. Gadis itu masih tidak memberikan pergerakan.

"Dope." Gumam pemuda itu. Ia kemudian segera membawa Nesyi ala bridal style menuju mobilnya yang terparkir didepan taksi itu.

"Take Nesyi away!" Titah Zayyan, diangguki pemuda itu.

"Mari kita selesaikan!" Ajak Dafit dan seketika smirk mulai bermunculan diwajah para pemuda tampan itu.

Jalan raya itu kemudian menjadi rusuh dengan adanya pertarungan 6 banding 1. Polisi yang saat itu kebetulan tengah patroli melihat kejadian tersebut dan langsung mengambil tindakan untuk memisahkan keributan itu.

Kedua polisi yang memang telah mengenal betul bagaimana perangai keenam pemuda ini memandang dengan bingung.

"Ada apa ini?!" Tanya salah satu polisi itu, sebut saja namanya Anderan Saylawa Fuhi.

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang